Mohon tunggu...
Ibnu Sadan
Ibnu Sadan Mohon Tunggu... Jurnalis - https://bit.ly/belajarviainternet

Orang sukses berperilaku terhormat

Selanjutnya

Tutup

Money

Jejak Niaga Utsman bin Affan pada Usaha Bisnis Digital

26 Januari 2020   09:27 Diperbarui: 26 Januari 2020   19:57 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Usaha bisnis digital dewasa ini sudah marangsek semua lini kehidupan. Bukan hanya tiket pesawat dan pakaian-pakaian bermerek hebat atau barang-barang mewah lainya yang berharga tinggi saja yang laku dijual secara online. Melainkan nyaris seluruh keperluan bisa dipesan hanya dengan sekali klik dari andrioid. Tidak perlu keluar rumah pesanan segera datang.

Tidak ayal, dengn kemajuan bisnis digital ini, berbagai usaha konvensional jadi kelabakan. Bahkan ada yang langsung tumbang. Media cetak, misalnya, berapa banyak yang sekarang hidup megap-megap dihantam media online. Bahkan Sinar Harapan, harapannya pun tidak bersinar lagi.

Cerita ini tak ubahnya, seperti pada masa awal Tahun Hjriah, ketika Sahabat Nabi Muhammad SAW, Utsman bin Affan, menumbangkan kekokohan sistem ekonomi kaum Yahudi yang tinggal di Madinah, begitulah bisnis digital dewasa ini menumbangkan kejayaan berbagai usaha konvensional yang sebelumnya dianggap sudah begitu mapan.

Di bidang transportasi, misalnya, sebutlah Gojek dan Grab, bagaimana dia membuat pengusaha taxi konvensional sekelas Blue Bird sekalipun jadi kelimpungan. Demikian juga dengan Buka Lapak, Toko Pedia, Shopee dan lain-lain mejadikan tempat-tempat pusat pembelanjaan berkurang pembelinya.

Kenapa semua ini bisa terjadi? Jika dilihat secara mendalam, apa yang dijalankan para pelaku bisnis digital, diakui atau pun tidak,  memang ada jejak Utsman bin Affan, pada rintisan awal usahanya.

Ingat, apa yang dilakukan Utsman bin Affan pada awal usahanya, yakni memberi tanpa mengharapkan balasan. Dengan mengeluarkan modal yang cukup besar, beliau membeli sebuah sumur milik Yahudi---dimana sumur tersebut merupakan satu-satunya sumber air di tempat itu---lalu dia menggratiskan kepada siapa saja yang mengambil air di sumur tersebut.

Itulah sebenarnya kunci keberhasilan konsep binsis Utsnan bin Affan. Berdagang yang diawali dengan niat bukan untuk mencari untung  sebesar-besarnya dari pembeli. Melainkan dengan niat memberi untung sebanyank-banyaknya kepada semua orang.

Mau belajar lebih jauh bagaimana cara berdagang seperti itu? Terutama pada bisnis digital? Lebih gampangnya lihatlah bagaimana Google dan Facebook, mereka lebih dulu memberi dan darimana mereka mendapat keuntungan. Demikian juga Kompasiana ini, berapa lama hanya memberi-memberi saja dan kapan baru mengambil hasil?

Tip dan trik cara berdagang dengan mengikuti jejak Utsman bin Affan sekarang sudah bisa dipelajarai di bit.ly/belajarviainternet. Buka link tersebut, kemudian tonton dua vidionya, niscaya anda akan mengerti bagaimana bisnis digital yang benar yang akan terus hidup abadi. Semoga bermanfaat...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun