Mohon tunggu...
Abu Al Givara
Abu Al Givara Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya Menulis, Bukan Penulis

Jadilah pembelajar yang terus bersabar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Covid-19 dan Kapitalisme Pendidikan Semakin Benderang

29 Mei 2020   21:05 Diperbarui: 29 Mei 2020   21:08 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid-19 bukanlah semata bencana kesehatan. Kedatangannya tidak melulu soal ancaman kondisi kebugaran tubuh. Ia pun di takuti bukan agar bisa terhindar dari marabahaya virusnya beserta penyakit yang ditumpanginya. Wabah Covid adalah pembuka lebar kesemuanya catatan persoalan kita hari-hari ini.

Virus ini bukanlah aktor dari permasalahan, bukan pula sutradara yang mendesign, mensetting, dan merekayasa seluruh adegan sosial yang dramastis ini. Sebenarnya ia bukanlah dalangnya, ia hanya pemberi terang seluruh persoalan yang kadang tak kasat mata ini.

Si korona ini sekedar hanya melebarkan mata, mengunggah kesadaran dan menajamkan fikiran kita, bahwa masalah kemanusiaan itu nyata adanya. Sebagai sebuah masalah yang tidak secara alamiah hadir, melainkan oleh tangan-tangan kuasa yang selama ini tak berperi kemanusiaan juga tak ramah lingkungan.

Dari korona lah, semakin kokoh keyakinan kita, bahwa penguasa kita hanyalah panitia suksesi investasi besar kaum kapitalis. Darinya lah, kita semakin tahu bahwa DPR bukan wakil rakyat, mereka hanyalah tim perumus instrumen suksesi penguasaan aset nasional dan sumber-sumber ekonomi bangsa kita oleh para pengusaha/kapitalis besar. Berbagai kebijakan RUU kontroversial yang di sahkan dan dipaksakan adalah bukti nyatanya.

Tak terkecuali pendidikan. Korona jugalah yang membuat kita terbangun dari tidur panjang kita, yang awalnya merasa nyenyak dengan situasi pendidikan kita. Darinya lah, kita mulai terbuka mata yang dahulu tertutup. Ada kesadaran bahwa pendidikan ala kapitalisme itu kejam pada manusia dan hanya ramah pada modal, modal dan modal semata.

Dalam situasi wabah covid-19 ini, wajah pendidikan kapitalistik itu akan muncul dengan sendirinya. Tak perlu mencarinya, ia akan mempertunjukan atraksi hebatnya sendiri. Bukan mempertontonkan drama fantasi, tapi memperlihatkan adegan dramatis dan kekejamannya.

Sungguh penuh adegan dramastis dan kejam. Bagaimana tidak, ditengah kehidupan yang tak normal ini, ketika aktivitas dan pekerjaan terhambat, kebutuhan hari-hari makin sulit di dapat, penghasilan semakin berkurang, di dukung dengan kebijakan Social Distancing, himbauan Stay At Home yang berdampak pada penghasilan warga, Institusi pendidikan kapitalis malah asyik dengan orientasi Pembangunannya. Tak gelisah dengan kondisi masyarakat pelajarnya yang kesulitan karna pandemi.

Pendidikan yang dikenal sebagai cara membangun bangsa, justeru ikut terlibay berkontribusi meresahkan warga bangsa oleh watak jahat kapitalismenya yang hanya berorientasi modal dan pembangunan ala modernisme.

Dari Korona lah kita semakin paham, bahwa kapitalisme sudah menguasai berbagai sektor sosial. Ia telah menggenggam banyak hal, dan merenggut banyak hal pula. Dan kita makin sadar bahwa kapitalisme tak mengenal kemanusiaan, walau ia berada di lingkungan pendidikan "tempat memanusiakan manusia". Wataknya merombak kemanusiaan menjadi kekejaman, merubah manusia menjadi mesin kerja kapital, merubah visi pencerdasan menjadi visi keuntungan dan kekayaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun