Anah lajnah :
Abah nata, memangnya ada bank yang membuka rekening tabungan kasih sayang, dimana abah ?
Abah nata :
Ada anah, di dalam hati, pikiran, parasaan, sikap dan mental di setiap orang.
Anah lajnah :
Bagaimana caranya menabung aneh seperti ini abah ?
Abah nata :
Seperti halnya tabungan dalam arti yang sebenarnya. Yaitu menyimpan uang di bank, tetapi tidak semua orang punya kebiasaan atau persiapan seperti ini.
Anah lajnah :
Bagaimana caranya bisa menyimpan tabungan kasih sayang seperti ini ?
Abah nata :
Kalau kita mau belajar dari se ekor semut misalnya. Atau binatang di gurun es salju, mereka pandai menyiapkan stock untuk cadangan makanan.
Anah lajnah :
Iyah abah !
Abah nata :
Demikian juga dengan manusia yang lebih tinggi martabatnya dari makhluk lain. Bukan hanya bisa menyimpan barang materi duniawi, tetapi menabung kesabaran atau kasih sayang itu pasti bisa. Yang tujuanya adalah sebagai kebutuhan cadangan agar tidak terjadi kepanikan.
Anah lajnah :
Untuk mengetahui jumlah rekeningnya bagaimana abah ?
Abah nata :
Semakin panik seseorang dalam kebencian atau buruk sangka. Sudah dipastikan rekening kasih sayangnya sudah terkuras habis.
Anah lajnah :
Untuk mengisinya lagi harus seperti apa abah ?