TGB dan Presidium Akar Rumput

Bismillah waba'du

Awal mulanya TGB bukanlah siapa siapa, dia lahir kemudian besar dilingkungan Pesantren di sebuah kabupaten dengan IPM masyarakat paling buntut di bilangan sunda kecil pada awal 1960an, namun belakangan ketika runtuhnya orde lama di tahun 1960an diganti orde baru hingga 3 Dasawarsa di tahun 1997 TGB tumbuh menjadi remaja.

TGB dan tingkat intlektualitas yang tidak dapat disangkal-sangkal sampai TGH Yususf Makmun Mengembalikan TGB pada Kakeknya dengan alasan Semua pelajaranyang diikiuti TGB bersama teman-temannya akan menjadi percuma bila TGB diikutkan dalam pelajarannya, alternatif dan jalan lainnya ialah memindahkan TGB Remaja dari Muallimin Tsanawiyah ke tingkat Aliyah bahkan dilompatkan lagi hingga di MDQH dalam jarak tempuh 3 tahun.

Melihat potensi intlektualitas TGB yang semacam itu kakek beliau TGH.M Zainuddin Abdul Majid yang mendapat anugrah pahlawan nasional 2017 silam oleh Presiden Jokowi berinisiatif mengantar TGB ke Al-Azhar Qairo Mesir dan TGB  bersekolah di Madrasah Peninggalan dinasti Fatimiyah, Alhasil TGB menyelasaikan studinya di penghujung tahun 1998 dalam bidang tafsir, sekembalinya dari Qairo TGB  ditugaskan menjadi Masyaikhul Ma'had selain MDQH/Ma'had sebagai Almamater TGB  juga di percaya sebagai ketua Dewan Tanfiziayah Nahdlatul Wathan.

Innama Amruhu Idza Aroda Allaha Syai'an An Yaqulu Lahu Kun Fayakun........

TGB yang berkeliling kampung di NTB berdakwah berhasil dengan gemilang mampu mendamaikan hati jutaan warga NTB ,keberhasilan itu menjadi tiket beliau untuk menjadi wakil Rakyat NTB di djakarta melalui partai PBB,

TGB bukanlah seorang pejuang yang senang berada di zona nyaman hal itu dibuktikannya dengan ikhtiar menjemput Dana 20% APBN untuk pendidikan yang menjadi tonggak awal indikator kesejahteraan Guru-guru honorer dilingkungan Pondok-pondok pesantren di NTB,  tak hanya itu sederet prestasi gemilang TGB yang lain juga menjadi hangat dan menjadi buah bibir dan bukan isapan jempol semata terbukti TGB kembali mendapat mandat rakyat memimpin NTB Dua Periode.

TGB adalah sosok pembelajara selain tugasnya sebagai Gubernur  TGB melanjutkan kuliyah S2dan S3 di Qairo dengan jurusan yang sama dan menyelesaikannya Tepat waktu diantara kesibukan beliau, ada hal yang luarbiasa dari sosok TGB dengan Intlektualitasnya yang hebat,  yaitu TGB yang kidal saat bermain Tennis meja, inilah bukti kelangkaan Makhluk yang sengaja di ciptakan allah dari rahim rakyat jelata yang tidak memiliki gelar kebangsawanan dan hidup dilingkungan masyarakat Agraris.

Ada konsfirasi menarik yang menjadi tolak ukur dan keberanian menawarkan TGB dikancah Nasional salahsatunya adalah Magnet TGB, dalam banyak Literasi mengalami perubahan seperti Gethuk Tular, Kecanduan TGB, Hipnotis TGB dan lain-lain, secara lansung hal ini pernah saya alami sekitar tahun 2000-2003 dimanapun pengajian TGB maka jamaahnya TGB akan mengikuti Pengajian tersebut hatta nyawa taruhannya (Tragedi Pulau maringkik / Perahu terbalik karena over kafasitas). Kecintaan dan kepeloporan TGB dalam segala Variannya mampu menawarkan warna yang berbeda, terbukti dengan kemampuan TGB menggandeng tokoh-tokoh Nasional di HULTAH NWDI di pancor.

Lombok 17 April 2018

Marbot Online