Â
  ORANG BATI  MENGGUGAT DAN  MENGUTUK.
 "Pernah kah anda  mendengar  Orang Batibagi  sebagian masyarakat Indonesia yang bukan berasal dari timur pasti terdengar asing di telingga. Namun  bagi orang Maluku  yang khusus yang mendiami  pulau Seram  Ambon Maluku dan sekitarnya nama Orang Bati Tidak ingin mereka dengar karena sangat sakral dan menakutkan" begitulah kira-kira kalimat pembuka yang di  beritakan  oleh salah satu stasion televisi  swasta  Trans7 dalam program on the spot untuk  menggambarkan  tentang eksistensi  keberadaan Suku Bati yang ada di pedalaman pulau seram Ambon Maluku beberapa waktu lalu.  Pernyataan ini menuai banyak kontraversial dari berbagai kalangan pelajar,  pemuda, dan  masyarakat  yang ada di  pulau Ambon dan sekitarnya. Â
Khususnya Mereka  yang punya  hubungan dengan suku  Bati merasa  sangat kecewa  dan tersakiti dengan pernyataan yang tidak bertanggung jawab ini.  Bagaimana  Tidak, Orang suku Bati  di gambarkan sebagai sesosok mahluk  yang sangat  aneh dan  menyeramkan,  Orang suku Bati di samakan dengan binatang  buas pemangsa dan  pemakan manusia, dan Orang  Bati di katakan sebagai suku yang gemar menculik anak kecil. Akibat dari tuduhan ini banyak orang yang  mempunyai presepsi yang salah tentang keberadaan suku  Bati.
Akibat dari tuduhan ini  juga terjadi polemik yang berkelanjutan  di  kalangan masyrakat yang tinggal di kota  Ambon dan juga di kabupaten Seram Bagian Timur sebagai bentuk protes  atas penghinaan yang menyakitkan ini. Ratusan pelajar,pemuda dan mahasiswa  di kota Ambon yang berasal dari Kabupaten Seram Bagian  turun ke jalan untuk melakukan  aksi  demonstrasi.Â
Di kabupaten seram bagian timur sendiri  aksi di lakukan oleh  pemuda masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi peduli masyarakat Bati turun ke jalan untuk melakukan demontrasi memprotes kepada KPI dan  pihak televisi swasta tersebut  (Trans 7 ) dan orang-orang yang tidak bertaggung jawab dalam vidio yang berdurasi 7  menit tersebut. Kritik bukan saja datang dari  kalangan masyakat saja tapi juga dari  sala satu anggota DPRD yang  ada di kabupaten seram bagian timur bahkan  Bupati Seram Bagian Timur sendiri  yang juga  terpanggil sebagai anak negeri  turun tangan menangani kasus ini . Beliau berjanji  akan  menyurati pihak televisi untuk membuat klarifikasi tentang berita yang tidak benar adanya alias Hoaks ini.Â
Saya sangat menyayangkan kepada salah   satu televisi swasta indonesia  yang suda sekian lama berdiri  di negeri ini  masih sempat membuat berita yang  suda tidak relevan dengan kehidupan manusia yang hidup  pada abad 21 yang moderen saat ini, dimana semua bentuk kehidupan  dan tingka laku manusia harus di ukur di  mengunakan nalar rasional (ilmia) manusia sebagai mahluk yang berfikir adanya.Â
Jika tidak sesuai dengan dengan hukum relevansi  yang berlaku  maka sebuah ide gagasan ataupun sebuah kepercayaan di anggap tidak benar adanya atau gugur dengan sendirinya . Tapi jika asumsi kepercayaan semacam ini masi tetap di paksakan  atau di  buat-buat  di zaman moderen  saat ini,  Menurut hemat pikir saya  merupakan sebuah  upaya pembodohan  yang sungguh sangat  tidak mendidik karena telah  memaksakan  cara berfikir kolot  di  zaman moderen  kepada masyarakat  akan kepercayaan kuno  bahwasanya  ada  benda benda dan mahluk hidup yang  mempunyai kekuatan supranatural / megis  (animisme Dinamisme) yang masih survive hingga  saat ini.