Mohon tunggu...
Abubakar Ahmad
Abubakar Ahmad Mohon Tunggu... Freelancer - Business Analyst in Falinwa Indonesia

Merupakan Orang Yang Kritis Terhadap Sesuatu

Selanjutnya

Tutup

Nature

Desa Terbarukan (Sebuah Konsep untuk Desa Maju Berkelanjutan)

14 Oktober 2019   15:23 Diperbarui: 14 Oktober 2019   15:44 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini merupakan opini saya pribadi mengenai seharusnya desa dikembangkan

Desa di Indonesia sangat berbeda tingkat kemajuannya dengan desa di luar negeri. Desa di negara-negara maju memiliki lingkungan yang tetap asri tetapi teknologi tepat guna di desa tersebut tidak kalah maju di perkotaan. Hampir setiap warga desanya berpendidikan dan membuat banyak teknologi di desa.

Selain itu untuk jangkauan listrik di desa tersebut dibangunlah pembangkit listrik yang ramah lingkungan agar tidak mencemari desa tetapi warga desa tetap bisa merasakan kemajuan teknologi terkini. Pembangkit listrik itu diantaranya bertenaga surya, angin, air, mikrohidro. Warga desa disana menjadikan teknologi sebagai penopang kelestarian alam.

Sedangkan untuk desa di Indonesia akses jalan ke desa sudah sangat sulit.  Listrik disana juga sangat sulit sehingga masyarakatnya buta akan teknologi kekinian, hal itu juga yang menyebabkan orang enggan mengikuti program transmigrasi yang telah disediakan oleh pemerintah pusat. Selain itu juga perekonomian disana masih kurang maju.

Ada beberapa desa yang terus mengalami perkembangan, namun desa yang berkembang tersebut sudah hampir tidak bisa disebut desa lagi. Pembangunan industri dimana-mana, perumahan-perumahan elit dibangun diatas lahan yang seharusnya menjadi tempat bagi kelestarian alam. Teknologi yang seharusnya dipakai dan cocok di daerah perkotaan mulai diterapkan di desa. Akibatnya terjadilah banyak masalah lingkungan di desa tersebut, penduduk lokal mulai tersisihkan dan semakin miskin karena sawahnya telah dijadikan perumahan elit.

Banjir yang juga terjadi atau bahkan tanah longsor disebabkan kerusakan lingkungan yang ada di sana. Desa yang seharusnya menjadi paru-paru dalam suatu wilayah berubah menjadi kawasan perkotaan yang tidak berkonsep. Memang pembangkit listrik mulai dibangun di beberapa desa terpencil, tetapi masih saja terjadi pemadaman.

Selain itu penduduk yang awalnya tidak mengenal sampah plastik mulai mengenal sampah plastik. Akibatnya penduduk desa banyak membuang sampah tersebut di sembarang tempat. Dengan pikiran bahwa sampah tersebut akan membusuk seperti sampah yang lainnya. Terjadilah penumpukan sampah di desa dan pinggiran sungai dekat desa yang pada akhirnya mencemari lingkungan perairan di sana. Akibat dari banyaknya pencemaran yang ada, kualitas pertanian dari suatu desa menurun dan kuantitasnya semakin sedikit. Itulah gambaran secara umum sekaligus membandingkan kondisi desa di Indonesia dengan yang ada di negara-negara maju.

Ada 3 tahap yang menurut saya perlu dilakukan untuk membangun desa terbarukan, tahapan itu diantaranya:

Pembangunan Sumber Listrik di Desa dengan Konsep Energi Terbarukan

Konsep energi yang ada di desa seharusnya berlandaskan energi terbarukan. Misalnya saja jika suatu desa memiliki sungai artinya potensi yang dimiliki adalah pembangkit listrik tenaga air. Hal itu akan bergantung pada lebar sungai yang ada di sebuah desa tersebut. Jika lebar sungai kurang dari 2 meter dan arusnya tidak terlalu deras. Maka hal yang harus dilakukan adalah membuat pembangkit listrik tenaga mikrohidro.

1-5da404940d823065d74f3802.jpg
1-5da404940d823065d74f3802.jpg

Sumber Gambar: http://resashogi.blogspot.com/2016/07/pembangkit-listrik-tenaga-mikro-hidro.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun