Mohon tunggu...
Muhammad Fadil
Muhammad Fadil Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

"Membaca meningkatkan pengetahuan, Menulis akan menambah kosa kata baru, dan Perpustakaan adalah lokasi terbaik untuk mendapati keduanya"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Kita Lupa Membedakan Istilah Sangat Penting, Penting, dan Tidak Penting

3 Agustus 2022   12:03 Diperbarui: 3 Agustus 2022   13:39 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated By: hipwee.com

Ketika menyimak paparan dari pembina upacara pada saat masih duduk manis  dibangku sekolah yang lalu, dari materi pembina upacara yang kala itu disampaikan oleh guru BK sekolah. Syarat muatan motivasi yang diberikan kepada kami khususnya kelas tiga yang saya masih teringat sampai saat sekarang, Ketika Kita Lupa Membedakan Istilah Sangat Penting, Penting, dan Tidak Penting.

Pada paparannya ia menyampaikan sebuah cerita analogi yang sungguh menginspirasi dan bermakna kepada kami sebelum berpisah dari sekolah menjelang pelaksanaan ujian akhir sekolah. Untuk melangkah ketahap berikutnya dalam menentukan pilihan kedepannnya, "melanjutkan studi lanjut, bekerja, atau bekerja sambil bareng kuliah."

Ilustrated By: sukabumiupdate.com
Ilustrated By: sukabumiupdate.com

Kisah Analogi Manusia yang Lupa Dikala sedang Berada dalam Bahaya

Ada seorang manusin sebut saja sih inisial namanya Insan. Yang terpeleset lalu jatuh kedalam jurang yang dalam dikala sedang berburu Babi hutan. Tapi Tuhan masih memberkatinya, masih memberikan  sebuah kesempatan hidup untuk menghirup udara yang segar.

Dikala sialnya itu, ia pun dapat tertolong. Ia beruntung dimana tak kalah jatuh kedalam jurang, sebuah akar pohon besar ditepi jurang tersebut, menyelamatinya. Pakaiannya tersangkut pada akar itu, iapun menggantung/tergantung.

Namun didekat akar pohon itu tempat ia tergantung, ia juga melihat ada sebuah kendi yang berisikan madu lebah hutan yang sangat nikmat untuk disantap olehnya.

Dengan riang hati iapun menikmati madu langka tersebut dengan perasaan gembira. Untuk melepas dahaga dari rasa haus dan lapar. Disamping kendi madu, tepatnya diakar tempat ia bergantung  ia juga melihat ada seekor Tikus hutan yang mendekat. Tanpa ia sadari berlahan mulai menggigit akar pohon tesebut.

Berlahan tapi pasti akar pun mulai dikit demi sedikit, terpotong oleh karena ulah dari sih Tikus. Dan tanpa khawatir dengan keadaan yang sedang ia alami dan terlena akan manisnya sekendi  madu, ia lupa tujuannya untuk meyelamatkan diri ditepian jurang.

Tak kalah akar mulai sedikit lagi akan terputus, tersentak lah ia akan kondisinya sekarang. Sadar lah ia akan yang alami saat genting ini. Dan takutlah ia melihat kedasar jurang terjal dibawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun