Gnetum Genemon Linn, buat orang Sulawesi Utara atau Sangihe bahkan di kawasan Timur Indonesia mungkin agak ribet menyebutkannya. Akhirnya singkat saja dilafalkan dengan kata "ganemo".
Di daerah lain sebutannya mlinjo, blinjo, maninjo, tangkil Dan sebagainya. Daunnya disebut daun so. Olahan bijinya dinamakan emping. Memang daun dan buah tanaman ini seakan bersaing manfaat. Tanaman ini tercatat berasal dari Asia tropik, melanesia, dan Pasifik Barat.banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan.
Olahan masakan daunnya beragam. Di Sulawesi Utara dan kepulauan Sangihe ada sayur ganemo. Daun so dicampur daun pepaya dan labu kuning dimasak berkuah santan. Bisa juga di jadikan sayur asam berbaur dengan kacang panjang, jagung, labu Siam atau ditumis dengan daging.
Kalau dilihat kandungan gizinya ada protein, serat, kalium, fosfor, kalsium, zat besi, vitamin A, dan magnesium.  Tetapi hati-hati juga karena kandungan zat purin terutama di bijinya relatif tinggi, sehingga perlu dihindari konsumsi yang berlebihan. Asam urat tentu akan meningkat. Memang  asik jika sambil menonton telivisi bergoyang janggut dengan ditemani semangkuk emping mlinjo yang gurih. Tak terasa isi mangkuk akan habis tandas.
Purin  yang terdiri dari atom karbon dan nitrogen banyak  ditemukan dalam sel semua makhluk hidup. Ada dua kategori yaitu endogen dan ektrogen. Yang pertama diproduksi oleh tubuh sendiri, yang kedua didapat dari sumber bahan makanan dari luar baik hewani maupun nabati. Dari bahan makanan hewani sudah tentu Salah satunya jeroan. Dari bahan makanan nabati buah mlinjo.
Mlinjo terbanyak dihasilkan dari Aceh dan bagian pulau Sumatera lainnya.Menurut beberapa referensi kulit buah mlinjo justru dapat mengurangi kadar asam urat. Unik memang tanaman ini bagian-bagiannya seakan bersaing manfaat.
Menurut beberapa teman dari Singapur ternyata emping lebih cocok disantap menemani minuman beer dibanding kacang tanah yang lazimnya digunakan. Tetapi tentu itu terkait selera juga