Pukul 10.15 Batik Air mendarat di Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah. Sebelumnya dikenal dengan Bandar Udara Kijang yang terletak di Kota Tanjungpinang, provinsi Kepulauan Riau.
Di bandara telah menunggu teman dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa provinsi (DPMD). Setelah bertemu kami langsung naik ke mobil dan menuju kantor Dinas PMD provinsi. Sesampainya di kantor Dinas, di ruang Kepala Dinas kami ditawari minuman. Tak lama kemudian seorang staf masuk bersama pelayan yang membawa minuman dan sepiring kue.
Setelah disilakan Kepala Dinas (Kadis) kami cicipi kue yang dihidangkan itu. Ketika gigitan pertama singgah di lidah, rasa-rasanya kue ini tak asing, tapi tak sontak teringat dari daerah mana.
Setelah berpikir sejenak, ternyata kue ini mirip kue dari negeri kawanua alias Manado di Sulawesi Utara sana. Ketika kami tanyakan nama kue itu Pak Kadis menjawab " Ini kue khas tradisional Kepri, namanya Roti Belauk"
Kulitnya terbuat dari adonan tepung terigu, Â margarine, Â ragi roti, gula pasir, garam, dan air secukupnya. Isiannya daging ikan dikukus kemudian dihaluskan dan diberi bumbu sehingga mirip sambal terasa pedas. Adonan roti berisi sambal ikan ini kemudian digoreng. Di luar garing terasa renyah tetapi di dalamnya empuk.
Roti isi ikan ini tentu jadi sumber energi. Bisa jadi teman minum teh atau kopi di pagi atau sore hari ketika bersantai. Roti Belauk ini aslinya terkenal dari daerah Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Sedangkan di Manado Sulawesi Utara ada kue yang serupa dan serasa disebutnya panada. Meski datang dari budaya kuliner dari daerah berbeda dan jauh di mata tetapi rasanya tetap lekat di lidah.