Mohon tunggu...
abraham raubun
abraham raubun Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Olah raga, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Menyok Tak Asing di Lamongan

3 Oktober 2022   11:23 Diperbarui: 3 Oktober 2022   11:55 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau mendengar soto Lamongan pasti banyak orang yang sudah mengenalnya. Tapi kalau kata yang satu ini bisa jadi mengundang tanda tanya.

Kata "Menyok" tentu sedikit asing di telinga mereka yang belum pernah ke Lamongan. Dari daerah inilah kata menyok berasal. Kalau melihat bendanya pasti kenal karena itu sebutan untuk singkong alias ubi kayu. Bahkan kata menyok sudah jadi panggilan akrab diantara sesama teman yang berasal dari Lamongan.

Letaknya di sebelah Barat Kota Surabaya sebagai bagian wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila. Lamongan juga menjadi lintasan jalan Raya Jakarta-Surabaya.

Cerita menyok muncul ketika kami bertugas ke Lamongan. Waktu memasuki desa Jetis yang sebagian besar penduduknya petani, kami mendengar seorang bapak berkata pada anaknya "menyok e ge ndang diadahi le". Serentak beberapa diantara anggota tim saling padang penuh tanda tanya.

Kata menyok bagi kami selain asing di telinga juga menggelikan. Setelah menanyakan pada seorang teman yang asli Lamongan, baru kami tahu artinya.

Singkong memang dikenal sebagai salah satu makanan pokok setidaknya di beberapa daerah di Indonesia. Dikenal juga dengan istilah "roti sumbu" karena di tengahnya ada semacam serat memanjang menerupai sumbu.

Singkong yang nama asingnya Manihot Esculenta konon berasal dari Brazil. Dibudidayakan suku Maya di Yucatan, Meksiko. Kemudian menyebar ke hampir seluruh dunia.

Umbinya merupakan sumber energi. Di zaman Hindia Belanda di Jawa menurut "Handbook of the Nederlands East Indies" banyak didirikan pabrik tepung tapioka untuk dieksport ke Amerika.

Selain direbus atau di kukus, singkong dapat diolah menjadi beragam panganan. Kripik Singkong misalnya selain kemasannya bagus, rasanyapun dibuat sesuai selera moderen. Ada juga berlevel atau tingkat kepedasannya.

Tetapi bagi mereka yang pernah mengalami situasi susah di zaman penjajahan, olahan singkong seperti gaplek, tiwul atau gatot akan tetap dikenang sebagai komoditi berjasa penangkal lapar pengganti beras.
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun