Gambar 1. Owner Maingahasei Naufal Nuzul restoran sei daging di Galuh Mas Karawang, Sabtu (20/03/21). Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
Karawang, Pandemi Covid-19 telah banyak menyebabkan dampak yang merugikan pada seluruh negara terutama di Indonesia. Khususnya pada sektor perekonomian. Pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial (social distancing). Sejak naiknya angka positif sebagai upaya pencegahan dalam mengurangi penyebaran virus Covid-19 di lingkungan masyarakat. Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah di Indonesia khsususnya pemerintahan daerah dalam upaya mengurangi penyebaran Covid-19. Akan tetapi kebijakan yang ditetapkan menimbulkan permasalahan baru. Hal tersebut tidak hanya berdampak positif tetapi juga berdampak negatoif. Jika dilihat dari sisi positif, penyebaran Covid-19 membuat minimnya interaksi yang terjadi serta kerumunan dan kegiatan sosial yang ada di masyarakat. Akan tetapi hal tersebut menyebabkan dampak kerugian yang terhadap UMKM khususnya pelaku usaha dalam bidang kuliner. Kebijakan ini memaksakan adanya pembatasan pengunjung dan jam operasional kerja yang sudah di tetapkan. Hal tersebut jelas memberikan dampak kerugian besar terhadap pelaku usaha kuliner karena ada beberapa dari mereka membuka usahanya pada malam hari. Selain itu, kebijakan tersebut membuat berkurangnya daya beli masyarakat dikarenakan kebijakan tersebut menghimbau kepada masyarakat agar masyarakat melakukan pembatasan sosial dan tetap dirumah.
Penting bagi pelaku UMKM kuliner untuk dapat beradaptasi dan berinovasi dengan keadaan saat ini. Salah satunya dengan memanfaatkan media digital. Media digital merupakan sarana baru yang bisa digunakan untuk memasarkan produk – produk UMKM kuliner. Apalagi di masa pandemi saat ini, kemudahan adalah hal yang utama. Dengan media digital kita bisa memasarkan dan melakukan transaksi jual beli produk tanpa harus bersentuhan langsung dengan konsumen. Hal tersebut bisa menjadi solusi alternatif bagi pelaku usaha kuliner di masa pandemi covid-19 saat ini.
Media digital merupakan sarana baru yang bisa digunakan untuk memasarkan produk – produk UMKM dalam bidang kuliner. Apalagi dalam keadaan saat ini hal tersebut dapat memudahkan mereka untuk mengenalkan produknya agar dapat masuk ke dalam pasar. Dengan cara memanfaatkan Go-online dan melakukan promosi melalui social media. Yang dikemas semenarik mungkin agar konsumen tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh penjual. Hal tersebut bisa menjadi salah satu solusi alternatif saat ini bagi pelaku usaha UMKM dalam keadaan pandemi seperti saat ini.
Hal ini mulai menjadi perhatian oleh salah satu pelaku usaha UMKM yang bernama Nuzuliah Fadhilah Naufal, ia seorang pengusaha restoran sei daging di Galuh Mas Karawang. Menurut ia sangat penting untuk dapat beradaptasi pada situasi seperti ini.
“Kalau situasi seperti ini kalau kita tidak bisa adaptasi pasti kita tidak akan bisa bertahan. Nanti malah bangkrut tutup toko. Kan sedih kalo gitu” ujar Naufal pada saat diwawancarai, (20/03/21)
Naufal menjelaskan bagaimana caranya agar tetap survive pada situasi seperti ini. Naufal membuka rukonya lebih pagi, biasanya ia buka pada pukul 2 siang akan tetapi selama masa pandemi saat ini ia membuka tokonya pada pukul 10 pagi. Hal tersebut menyiasati kebijakan pembatasan jam operasional agar tempat usaha kuliner tetap dapat buka lebih lama. Selain buka lebih pagi, Naufal menata ulang tempat kuliner ini sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah agar ruko se’i daging ini diizinkan untuk tetap buka. Naufal memberikan fasilitas kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan sebelum masuk ruko, menyediakan hand sanitizer pada beberapa sudut ruko dan juga menata tempat duduk agar tidak terjadi kerumunan saat ada pengunjung yang makan di tempat. Selain mengikuti protokol kesehatan dan memberikan fasilitas kesehatan terhadap pengunjung cara Naufal untuk dapat beradaptasi pada situasi saat ini ialah dengan mengedepankan penjualan online atau dengan cara melakukan take away.
“Saat covid ini saya lebih memperbagus visual branding usaha saya, jadi foto makanan Instagram dibagusin pokonya hal – hal yang bikin bagus di sosial media kita kembangin soalnya buat mancing konsumen yang scroll – scroll sosial media liat postingan kita jadi laper terus pesen deh aplikasi online” ujar Naufal pada saat diwawancarai, (20/02/21).
Naufal lebih memfokuskan usahanya dengan promosi lewat media sosial. Terutama dengan mengaplikasakan aplikasi online dalam melakukan sistem penjualan.
“Karena makanan se’i ini rata – rata konsumennya anak muda jadi saya lebih banyak branding di sosial media terus juga menyediakan buat di grab atau gojek. Terus kalau buat online kita juga buka lebih lama sampe jam 22.00” ujar Naufal.