Mohon tunggu...
Abi Muammar Dzikri
Abi Muammar Dzikri Mohon Tunggu... Jurnalis - Suka baca dan nulis

Mahasiswa kuno yang berangan-angan jadi jurnalis beken

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemetaan Kembali Denah Politik Eropa

21 Juni 2020   08:51 Diperbarui: 21 Juni 2020   08:55 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: wikipedia.org

Semenjak Napoleon Bonaparte diasingkan di Pulau Elba, negara Uni Eropa segera memetakan kembali denah politik daratan Eropa.

Pengasingan tersebut ditengarai sebagai kekalahan Kaisar Perancis atas koalisi Austria, Swedia, Rusia, Jerman, dan Prusia. Kemudian, ia resmi mencopot takhta seusai perjanjian di Istana Fontainebleau pada 11 April 1814.

Para wakil Uni Eropa menghelat perundingan di Wina, Austria pada 1 September 1814 hingga 9 Juni 1815. Sebabnya, wilayah politik negara-negara Eropa menjadi awut-awutan karena banyak koloni Perancis bermukim di negara mereka.

Lantas, diadakannya Kongres Wina guna mengembalikan batas-batas lama wilayah kenegaraan Eropa.

Perundingan tersebut dipimpin delegasi Austria Klemens von Metternich. Kemudian, tiga negara besar Eropa lainnya juga hadir dalam kongres tersebut. Mereka ialah Britania Raya (Viscount Castlereagh), Rusia (Tsar Alexander I), dan Charles Maurice (Perancis).

Di samping menentukan kembali denah politik Eropa, kongres juga memutuskan untuk memperkuat kembali negara-negara batasan Perancis. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi apabila agresi Napoleon dilancarkan kembali.

Seperti afiliasi Kerajaan Belanda oleh Raja Willem dan Belgia, mereka yang berbatasan langsung dengan Perancis membangun benteng-benteng tangguh.

Terbukti pada 26 Februari 1815 (di tengah pelaksanaan kongres), mantan Kaisar Perancis itu berhasil melarikan diri dan kembali ke Paris.

Ia membawa sekurang-kurangnya 700 pasukan yang siap kembali menguasai Eropa.

Kendati demikian, Napoleon tetap takluk di bawah Britania Raya dan Prusia pada Pertempuran Waterloo, Belgia, 18 Juni 1815.

Akibatnya, ia kembali diasingkan di pulau terpencir Samudera Atlantik. Tepatnya di Pulau Santa Helena. Di sana pula ia menghembuskan nafas terakhirnya pada 5 Mei 1821 pada usia 52 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun