Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kolonel Drs M. Qasim Maruapey, Pejuang Maluku yang Dilupakan

17 Juni 2019   15:53 Diperbarui: 17 Juni 2019   15:58 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejarah bangsa Indonesia banyak sekali yang tidak tersimpan rapih sehingga hal ini membuat kita penerus generasi muda sulit menemukan fakta otentik. Begitu juga dengan sejarah Bangsa Maluku dan para pejuangnya. Satu diantaranya ialah, Kolonel Drs.M. Qasim Maruapey, pejuang asal Negeri Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

Berdasarkan penulusuran yang saya lakukan dari berbagai literatur, Kolonel Drs. M. Qasim Maruapey, adalah seorang Ka Yazah Dam XV Pattimura. Ia juga sebagai Kepala Sejarah Kodam Pattimura yang ditugaskan Oleh Brigjen Wing Wiryawan (Pangdam ke-V 1970-1974.

Kolonel Drs. M. Qasim Maruapey yang menjadi otak berdirinya Tugu Pattimura di Ambon. Ia dulu adalah seorang Pimpinan Kompi Pasukan Terpendam penumpasan RMS 1950 saat itu pangkat Lettu.

Selain itu Kolonel Drs. M. Qasim Maruapey, sempat menjadi Oditur Jaksa Militer. Yang tak kalah membanggakan ia merupakan seorang nasionalis sejati. Ia, pimpinan Badan Pembela Indonesia (BPI) dan salah satu tokoh bersejarah yang tetap mempertahankan NKRI saat pepecahan di Ambon dahulu.

Referensi lain yang saya temukan ialah,  Kolonel Drs. M. Qasim Maruapey, M Taib Mahu (asal Negeri Ureng ) dan W Reawaru ( Asal Negeri Waai ), ketiga pejuang kemerdekaan ini yang mengawal sekaligus menyaksikan kibaran Bendera Merah Putih pertama kali di Maluku, tepatnya di Hitu Messing, Jazirah Leihitu, pada 27 Desember 1949.

Bendera merah putih pertama di Maluku yang dijahit, Djaleha Saulatu, perempuan asal Negeri Wakal, bagian ini merupakan sejarah besar bagi masyarakat Negeri Jazirah Leihitu.

Tak hanya sebagi seorang pejuang, dikatakan, M. Qasim Maruapey adalah orang yang sangat mencintai ilmu pengetahuan. Sempat ia, menjadi dosen Universitas Cokroaminoto, 1965. Ia pernah berkata seperi ini "Dengan ilmu kau bisa mencari harta, tapi harta tidak bisa membeli ilmu ". ada juga katanya, "ilmu dibawa mati, harta tidak, banggalah karena kau pintar bukan karena kaya".

Perkataanya jelas dibuktikan oleh anaknya, Dokter M. Syarif Alwi Maruapey, yang dijuluki sebagai Malaikat KesehatanTimnas Garuda Indonesia dan bergelimang prestasi yang didapat.

Itulah refleksi singkat dari M Kolonel Drs M. Qasim Maruapey. Semoga kita selalu tidak buta sejarah. Jangan sesekali melupakan sejarah (JasMerah) Ir. Soerkarno, Presiden pertama Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun