Mohon tunggu...
Abi Elha
Abi Elha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dengkur Manis Isteriku (2)

7 Februari 2018   07:00 Diperbarui: 7 Februari 2018   07:04 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Episode Dengkur Isteriku

Dengkuran isterinya masih terdengar, namun dengan suara pelan dan hanya sesekali.

Ressa memiringkan badannya menghadap ke isteri yang ada disebelah kanannya.

-o-

Tek  tek  tek  tek

Suara jam dinding terus berdetak, ga peduli suasana di luar rumah lebih sepi dari biasanya. Jarum jam dinding berada pada angka di dua sisi yang berbeda. Jarum pendek di posisi antara angka 6 dan 7, namun lebih dekat ke angka 6. Sedangkan jarum panjang angka 3.

 Cuaca di luar terasa agak aneh di badan, paduan antara lembab, gerah dan dingin -- gak beraturan. Angin bergerak lebih cepat disertai hawa dingin menusuk tulang hingga terasa ke persendian. Terkadang gerakan angin diiringi desiran lembut seperti desis ular. Langit diatas berwarna jingga kecoklatan, sementara matahari hanya mengirimkan bias sinarnya yang berusaha menerebos gumpalan awan sore yang keliatan seperti menempel di langit.  

Perlahan terdengar ajakan untuk bersiap -- siap sholat Maghrib dari seseorang di seberang pengeras suara. Ash-Sholaaaaah,  Ash -- Sholaaaah.

Ga lama berselang suara adzan berkumandang.

Ressa dan ketiga anaknya segera menuju musholla yang lokasinya engga terlalu jauh, hanya beberapa gang saja dari rumahnya. Disengaja atau engga mereka mengenakan pakaian berwarna sama. Ressa berbaju merah dengan kerah model sanghai baru (dua lapis). Lapisan pertama kerah verwarna merah maroon dan lapisan kedua hitam dove lapisan, saku kecil segitiga di bagian dadanya dan berlengan panjang yang digulung sampai pergelangan tangan.

 Luthfi, anak sulungnya juga berbaju merah. Berlengan pendek, model kemeja kaos yang cuma memiliki tiga kancing pada bagian depan, engga bersaku dan keliatan lebih simple plus friendly. Junior (Jr) yang merupakan putera kedua juga tak ketinggalan dengan baju merahnya. Tapi dari penampilannya keliatan kalo ia anak yang 'semaunya'. Lengan baju digulung ga beraturan hingga atas siku, kaos dalam yang keliatan dari luar seoalah balapan dengan baju merahnya, dan sisiran rambut yang belum selesai cenderung acak -- acakan. Pokoknya kontras banget deh dengan model pakaiannya yang keliatan mewah. Sedangkan si Bungsu,  Iqbal, justru memakai kaos bola, kostum kebanggaan warga Katalan, Barcelona dengan Nomor 10 di punggunya dan bertulisakan Iqbal Jr.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun