Mohon tunggu...
Abidin Ghozali
Abidin Ghozali Mohon Tunggu... Administrasi - Direktur Ilmu Filsafat Islam Jamblang

Pembelajar Seumur Hidup Merindukan Indramayu Maju, Mulia dan Beradab.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Produktif Tidak Sulit

9 Oktober 2015   19:46 Diperbarui: 9 Oktober 2015   19:54 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Produktif Tidak Sulit"][/caption]“Working smarter and faster is a must in today’s increasingly complex world. But productivity hacks don’t have to be complicated.” Begitulah kalimat pertama yang akan menggiring hidup untuk jauh lebih produktif. Bekerja cerdas dan cepat sangat penting didunia yang komplek sekarang. Produktivitas tidak harus rumit. Belajar dari Plato phylosopher terkenal itu, mempertanyakan “what is justice?”  (apa itu keadilan ?) dan apa hubungannya keadilan dengan kebahagian. “is the just person happier than the unjust person?” or “what is the relation of justice to happiness?”

Untuk menjawab pertanyaan singkat dari Socrates, ribuan karya ilmiah tercipta. Ilmuan diseluruh penjuru dunia berpikir serius untuk mendapatkan jawabanya. Namun pertanyaan yang terlontar dari bapak filusuf itu dari generisi ke generasi terus mengalami perubahan dengan pertanyaan yang tetap relevan.

Kemudian belajar dari kesukana atau hobi, misalanya buku dengan judul “Thus Spoke Zarathustra: A Book for Everyone and Nobody” karya Friedrich Wilhelm Nietzsche. Buku best saller ini lahir dari kesukaan terdalam akan kebenaran, suatu keseriusan bisa diistilahkan, wadah turun tanpa datang dengan emas dan kebaikan. ' Dengan demikian Spoke Zarathustra (1885) adalah favorit Nietzsche sendiri di antara semua buku-bukunya dan telah terbukti diminati jutaan pembaca yang paling populer, telah menjual salinan dalam berbagai bahasa diseluruh dunia.

Di dalamnya ia membahas masalah bagaimana menjalani kehidupan yang memuaskan di dunia tanpa makna, pasca 'kematian Tuhan'. Solusi Nietzsche terletak pada ide kekambuhan abadi yang ia sebut 'the highest formula of affirmation that can ever be attained'. Sebuah keterlibatan sukses dengan ide mendalam Dionysian ini memungkinkan kita untuk memilih antara jelas kemungkinan segudang  keberadaan, dan dengan demikian menegaskan setiap saat dalam hidup kita dengan orang lain dalam hal ini 'sacred' dibumi.

Jadi produktivitas tidak harus ribed atau menyulitkan, bisa dengan cara menanyakan apa yang ganjil disekitar atau mengembangkan kesukaan. kata orang bijak “There’s nothing earth-shattering about any of this advice, but sometimes it’s the little things that can make the biggest difference.” Tidak ada belantika yang menggemparkan mengenai nasihat ini, tapi kadang-kadang hal-hal kecil yang dapat membuat perbedaan terbesar.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun