Suatu ketika sang raja mengundang seorang filosof, raja mengatakan " Wahai filosof, saya sudah kasih modal kepada seluruh rakyat ku sebesar 50Jt-an semuanya rata. akan tetapi mengapa tidak semua sukses, padahal semua rakyat secara IQ diatas rata-rata".
Jawaban filosof, "Ia memang harus demikian adanya, supaya tau bahwa kesuksesan itu datangnya bukan dari tingginya IQ dan modal. Akan tetapi sukses itu datangnya dari Allah swt."
Buya Syakur mengawali ceramahnya dengan mengajukan sebuah pertanyaan. Kenapa selalu ada tantangan dan hambatan ketika ingin melakukan perubahan ?
Sejarah membuktikan sejak Peradaban Islam di brangus tentara Genghis khan  pada Abad 12 sampai era Presiden Tunisia  Burquibah. sudah banyak ajakan, seruan untuk Revolusi dan bersatu  dalam mencapai perubahan peradaban Islam yang gemilang. Akan tetapi sampai hari ini Peradaban Islam terjun bebas dalam keterpurukan.
Begitupun dalam kehidupan pribadi, seringkali kehendak untuk berubah kepada jalan kebaikan mendapatkan hambatan dan tantangan. Bukankah manusiawi itu  "apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa" (al-Isra' 83).
Banyak berkeluh kesah dan sombong saat diberikan kenikmatan, begitu saat punya niat untuk berubah harus menunggu situasi dan kondisi. ini sampai kapan ? mengapa kita tidak menciptakan suatu kondisi dan situasi untuk berubah.
Akhirnya, jangan menunggu kondisi dan situasi yang belum jelas. Lakukan saja sekecil apapun Go Ahead. untuk melakukan perubahan jangan pesimis dan membatasi diri. Beranilah Melangkah.   Â
