Mohon tunggu...
Abidin Ghozali
Abidin Ghozali Mohon Tunggu... Administrasi - Direktur Ilmu Filsafat Islam Jamblang

Pembelajar Seumur Hidup Merindukan Indramayu Maju, Mulia dan Beradab.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Al-Quran Tanpa Titik dan Baris

19 Juli 2018   14:19 Diperbarui: 19 Juli 2018   14:56 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Sesungguhnya Kami menurunkan berupa al-Qur'an dengan bahasa Arab, agar kamu memahaminya" [QS: Yusuf Ayat: 2]

Al-Qur'an mula-mula ditulis tanpa titik dan baris. Namun demikian hal ini tidak mempengaruhi pembacaan al-Qur'an, karena para sahabat dan para tabi'in adalah orang-orang yang fasih dalam bahasa Arab. Oleh sebab itu, mereka dapat membacanya dengan baik dan tepat. Akan tetapi setelah ajaran agama Islam tersiar dan banyak bangsa yang bukan bangsa Arab memeluk agama Islam, sulitlah bagi mereka membaca al-Qur'an tanpa titik dan baris itu.

Tahukah Anda, Dahulunya Mesir, Iraq, Iran Palestina, Libanon dan Sekitarnya tidak Berbahasa Arab Kemudian dibiasakan berbahasa Arab oleh kaum Muslimin, Jadilah sampai sekarang bahasa mereka adalah bahasa Arab. [Referensi: Iqtidho' shiratal mustaqim hal 526 jilid I].

Sheikh Taqiyuddin al-Nabhani mengatakan, berlakunya stagnasi pemikiran karena tertutupnya pintu ijtihad dan tidak mampu memahami hukum-hukum al-Qur'an dan al-Sunnah. Kelemahan memahami membuahkan kesalahan atau lemahnya konsistensi mengamalkan Islam, dimana hal ini jelas membuahkan kemunduran, kehinaan, sedangkan kemuliaan kaum muslimin terletak pada Islam. Itu semua berlaku karena kelemahan yang sangat tinggi terhadap bahasa Arab, dan memisahkan potensinya sebagai potensi memahami tsaqafah Islam (al-Quran dan al-Sunnah).

Sedangkan kata Imam Nawawi, "Siapa yang terus ingin menambah dan menambah lalu tidak pernah merasa cukup atas apa yang Allah beri, maka ia tidak disebut kaya hati". Jadi untuk mengembalikan kejayaan Islam, meramaikan terobosan pemikiran langkah awalnya dengan memahami bahasa Arab (bahasa al-Qur'an dan al-Sunnah).  

Keunikan Bahasa Arab:

Rindu-Duri - شوق - شوك Didalam Bahasa Arab, antara "Rindu" dan "Duri" Berbeda satu huruf apakah menurutmu Rindu itu serasa Hati Ditusuk "Duri" ?.

[ من من من من من من منه ] Artinya : (Barang Siapa Yang Memberi Dari Sebagian Pemberian Allah Kepadanya. Maka Akan Diberi Lagi Oleh Allah Kepadanya).

Fajry Dzhilly memberi motivasi untuk semangat belajar, "Bersungguh-sungguh dan jangan bermalas-malas dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas.

Tidak peduli sekarang berapa usia, waktu yang sempit. Belajar kapan saja mulai sekarang, di mana saja di tempat kerja atau saat santai di rumah. Lebih baik menyongsong kematian sedangkan waktu kita sedang pergunakan untuk memahami al-Qur'an dan al-Sunnah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun