Mohon tunggu...
Abidin Ghozali
Abidin Ghozali Mohon Tunggu... Administrasi - Direktur Ilmu Filsafat Islam Jamblang

Pembelajar Seumur Hidup Merindukan Indramayu Maju, Mulia dan Beradab.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Untuk Sahabat

23 Maret 2018   04:49 Diperbarui: 23 Maret 2018   05:53 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Lean Poole menulis dalam bukunya yang berjudul "Arab di Spanyol"(Al-Arab fi As-baniya) Menuturkan, "Di saat bangsa Eropa masih buta huruf dipenuhi dengan kebodohan dan kemiskinan, pada saat itu Andalusia sudah menjadi pelopor Ilmu dan kebudayaan di dunia".

Ilyas abu Syabakah, di dalam bukunya yang berjudul Rawabithul fikri war Ruhi bainal Arabi wal Faranjah (Ikatan Pemikiran dan Kejiwaan antara Arab dan Francis) Menguak, "Kemerosotan budaya Arab telah menyebabkan kemalangan bigi Spanyol dan Eropa. Negeri Andalus tidak pernah merasakan kebahagiaan kecuali ketika dibawah naungan Arab. Dan Arab telah mengubah kehancuran menjadi kekayaan, keindahan dan kesuburan."

Satu hal lagi yang perlu diketahui, Sediluth dalam bukunya "Sejarah Arab" (Tarikhul Arab) menegaskan, "Pada abad-abad pertengahan kaum Muslimin tidak ada bandingannya dalam ilmu pengetahuan, filsafat, dan seni. Mereka telah menyebarkan di mana saja mereka menginjakkan kaki mereka, bahkan hingga sampai di Eropa. Mereka lah yang menjadi penyebab kebangkitan dan kemajuannya. 

Ilmuan inggris terkemuka, filosof Bernard Shaw yang telah menegaskan dengan nada serupa, "Agama yang dibawah Nabi Muhammad saw sungguh merupakan menjadi tolak ukur yang mulia bagi perkembangan selanjutnya, karena ia sangat mengagumkan. Islam-lah satu-satunya agama yang memiliki kekuasaan terhadap fase-fase kehisupan yang berbeda-beda. Saya sependapat bahwa sepatutnya Muhammad saw disebut sebagai penyelamat nila-nilai kemanusiaan. Seandainya orang seperti ini dijadikan sebagai seorang pemimpin pada jaman sekarang ini, maka jelas ia akan mampu memecahkan segala persoalan yang ada." 

Statmen-statmen tersebut memberikan suatu kejelasan bagi Manusai menyaksikan keutamaan Islam, hingga oleh musuhnya sekali pun. Keutamaan Islam disaksikan oleh para musuhnya sekalipun. 

Islam merupakan syariat Rabbaniyah (ketuhanan), menyeluruh, menerima perbedaan, dan bersifat terus menerus, prinsip sedemikian indah dan sempurna tersebut apakah hanya sededar ide dalam pemikiran atau sekedar teori doang untuk memenuri tulisan ataukah sebuah hakikat yang hanya bisa dirasakan oleh tangan dan dapat dilihat oleh mata ?

Sayyid Qutub, dari bukunya "Dirasyat Islamiyah" bab Intishar Muhammad bin 'Abdullah; 

"Muhammad bin 'Abdullah mencapai kejayaan pada hari para sahabatnya menjadi gambaran yang hidup dari keilmuannya, para sahabat menggambarkan bagaimana Baginda Rasul makan dan berjalan di pasar. Rasullah berhasil membentuk para sahabatnya sebagai al-Qur'an yang berjalan di muka bumi ini, selain itu Rasullah juga berhasil menjadikan para sahabatnya sebagai contoh yang jelas tentang Islam, di mana setiap orang apabila melihat mereka maka mereka pasti akan mengenal Islam.              

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun