Paling banyak dilakukan orang adalah mengacaukan antara orientasi kehidupan nasional dengan kepentingan golongan dan pribadi. Tentunya, ini berhadapan dengan kenyataan bahwa sangat besar jumlah menyeimbangkan setiap kepentingan agar tidak saling tumpang tindih oleh Gubernur Anies dalam Ngelmu Kasampurnaan ala Raja Jawa.
Permaisuri memakai kain merah menutupi kepalanya, favoritnya untuk dipakai di keraton, di atas batu di depan rembulan, sehingga Sang raja Anies merasa baik-baik saja. Raja pun menyayangi wanita berkerudung merah untuk selamanya.
Gubernur Anies percaya bahwa tugas yang ada dipundaknya, yaitu menciptakan keselarasan, keseimbangan dan keharmonisan antara semua kepentingan di Ibu kota Indonesia. Dalam ngelmu kasampurnaan, penguasa diharapkan dapat menciptakan stabilitas dalam negara dan pemerintahannya.
Gubernur Anies  selalu dikelilingi oleh orang-orang pinter  telah naik ke tampuk kekuasaan tertinggi di Jakarta yang menjadi teladan, harapan, dan mengayomi rakyatnya. Ia Ngelmu Kasampurnaan ala Raja Jawa yang humanis dan romantis.
Gubernur Anies bersenjata trisula sebagai tiga menjadi satu karakter yang melambangkan kebajikan. Secara garis besar bisa dimaknai tiga, seperti ilmu, amal dan iman, bumi, langit, dan isinya: kiri, kanan, tengah: bener, jejeg, dan jujur, atau apa pun yang secara substansi mengandung makna tiga menjadi satu. Hal ini, sesuai dengan derajat raja, sehingga berkelakuan mulia seperti raja.
Sri Raja Anies Baswedan juga bersifat sabdo pandito ratu artinya  dapat memegang janji tentang apa yang telah diucapkannya. Demi Gusti Allah Anies bersumpah akan memenuhi kewajiban sebagai pemimpin dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa.
Dalam  mitologi  jawa,   percaya  dengan  adanya  Ratu  Adil  atau disebut  juga  Satryo  Piningit atau  bisa  disebut  dalam diri Anies Baswedan. Anies Baswedan kelak membawa  kepada pencerahan Indonesia.
Gubernur Anies benar-benar  sosok yang  bisa memimpin bangsa ini ke arah yang lebih baik. Suatu  dinamika  tersendiri  atas  krisis  kepemimpinan  romantis dan humanis di negeri ini. Ajaran kepemimpinan Jawa lebih banyak berupa karya sastra yang bisa dipelajari dan dipraktikan oleh siapa pun.