Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dengki pada Anies Baswedan karena Masuk Organisasi Banser NU Jakarta?

28 Januari 2021   00:49 Diperbarui: 28 Januari 2021   00:53 1990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengki Pada Anies Baswedan Karena Seonggok Jabatan dan Masuk Banser NU. Sumber Gambar : NU.or.id/Ahmad Fatahillah

Kumpulan para pendengki siap mencaci maki untuk sebuah khilaf dan salah. Tak sedikit, Sekelompok orang menggelar aksi Anies Baswedan meminta mundur dari Gubernur setelah menjadi anggota banser NU. 

Ini bukan seonggok jabatan dijadikan alasan untuk saling menjatuhkan di tengah kekisruhan awal tahun bencana alam nasional. Selain itu, Banser NU bukan organisasi terlarang itu seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan Front Pembela Islam (FPI).

Jika kita memahami tidak ada pemimpin yang tidak berusaha semaksimal mungkin untuk penanganan pandemi korona di Indonesia. Namun karena sering memakai kaca mata kuda semua dilakukan petahana menjadi salah sangka.

Fakta berbeda termanifestasikan dalam Banser NU di Jakarta tanpa diliput media blusukan di tengah masa dengan protokol kesehatan. Sosialisasi keliling ke pasar tradisional sampai ke mall terkenal.

Jika lantaran dengki menyerang hati, tak peduli latar belakangnya. Maka permusuhan adalah jalan paling melukai hati yang suci anggota baru dari Banser NU.

Anies tak lagi seorang diri menjadi Gubernur Jomblo Ibu Kota hingga nanti unit lainnya juga yang belum dicek akan dicek oleh pujangga DKI dan wakilnya pujangga dari Gerindra.

Angka kasus Covid-19 kian melonjak, dengan sabar mereka ingatkan demi keselamatan namun apa daya pendengki tak beri solusi dengan teriakan Anies Mundur!

Seonggok jabatan banyak mendominasi hasrat kekuasaan untuk menjatuhkan dengan permusuhan dan kebencian. Maka itu, awal akut delegitimasi keluhuran sangat dikecam dalam politik kebangsaan Banser NU.

Jangankan jadi Gubernur DKI, Jika ketua RT dan RW tak kita hormati sampai kapan angka kasus kian menurun signifikan. Selama 1 tahun lebih covid-19 ini berbagai macam hinaan dan cacian kepada orang keturunan arab semancung Afghan.

Dalam kesabaran pujangga DKI selama ini mengajak warga bekerja sama tuk mewujudkan Jakarta bebas korona. Karena ia tidak ingin rakyat yang dicintainya menjadi celaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun