Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Indonesia Makin Aman Setelah Tokoh Ormas (Radikal) Ditangkap Polisi

19 Desember 2020   11:47 Diperbarui: 19 Desember 2020   11:55 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Podcast membahas radikalisme, Indonesia dan Agama. Sumber foto : Screenshot Channel Youtube Close The Door Deddy Corbuzier


Pembahasan tentang sistem keamanan nasional telah berlangsung di podcast close the door sampai sekarang sudah menghasilkan rasa aman baru yang sesuai dengan harapan Nikita Mirzani.  Tokoh-tokoh ormas radikal sudah ditangkap polisi akibat perbuatannya.

Ada orang harus mencontohkan menjadi baik apalagi kalau dia pakai sorban seperti ulama kalau tokoh ormas bicara tentang agama yang menentramkan tidak ada perlawanan ya kalau bukan Islam yang marah-marah tidak setujui seperti itu oleh Nikita Mirzani. Ia tahunya Islam itu Islam yang ramah Indonesia itu penuh dengan cinta dan kasih.

Di masa-masa tegang Nikita Mirzani jangan keluar rumah dibilangnya jangan keluar dulu deh kalau segala macam gitu. Apalagi tahun ini kita akan orangnya seperti ini anggap saja orang-orang radikal. Polisi diarahkan untuk melahirkan desain sistem keamanan nasional baru yang mampu menghadapi berbagai tipologi permasalahan bersifat ancaman non-militer (non-traditional security threats).

Pendekatan militer berarti bukan salah satunya dalam sistem keamanan nasional. Pentingnya peran polisi fokus memelihara keamanan, ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Peran polisi menghadapi berbagai tipologi permasalahan bersifat ancaman non-militer (non-traditional security threats). Polisi pada kapabilitas dalam hubungan sosial budaya dan agama diperlukan untuk memahami dinamika ancaman dan interaksi faktor-faktor keamanan. Budaya kekerasan (culture of violence) seringkali mengalami tipologi konfliks yang latent karena mengakar kuat khususnya pada masyarakat yang terbelah oleh tokoh-tokoh tertentu.

Di samping itu, keamanan tidak dapat dipahami dalam arti sempit, hanya dari sudut pandang. Ustadz Maaher At Thuwailibi yang memiliki nama asli Soni Eranata jadi tersangka atas kasus ujaran kebencian dan memastikan jika Habib Rizieq Shihab jadi tersangka kasus provokasi. Peran tak pilih kasih, berharap Indonesia semakin aman di akhir tahun.

Nasionalitas adalah asas yang menghendaki bahwa hanya bangsa Indonesia saja yang dapat mempunyai hubungan hukum sepenuhnya sedangkan nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara.

Lebih lanjut konstruksi nasionalitas dan nasionalisme tidak selamanya dapat diwujudkan secara utuh dalam konstruksi kenegaraan. Di samping itu. ancaman ormas radikal mungkin juga bukan merupakan satu-satunya jenis ancaman yang dihadapi oleh negara maupun warga negaranya. Barangkali kita bisa memenjarakan tokoh-tokohnya tapi tidak pikirannya.

Menurut pendapat saya pergaulan menjadi penting antara dapat menerima gagasan tentang "wawasan kebangsaan" dan "wawasan radikalisme". Ketika kita mengetahuinya, maka kita bisa melakukan studi komparatif. Selama ini dilembaga pendidikan masih sering terjadi kekerasan dan intimidasi yang dikenal dengan istilah radikalisme dalam pendidikan.

Dahulu radikalisme membuat kekerasan yang dianggap merupakan urusan militer menjadi masalah moral dan menjadi urusan pendidikan pada umumnya dan polisi khususnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun