Pembahasan tentang sistem keamanan nasional telah berlangsung di podcast close the door sampai sekarang sudah menghasilkan rasa aman baru yang sesuai dengan harapan Nikita Mirzani. Â Tokoh-tokoh ormas radikal sudah ditangkap polisi akibat perbuatannya.
Ada orang harus mencontohkan menjadi baik apalagi kalau dia pakai sorban seperti ulama kalau tokoh ormas bicara tentang agama yang menentramkan tidak ada perlawanan ya kalau bukan Islam yang marah-marah tidak setujui seperti itu oleh Nikita Mirzani. Ia tahunya Islam itu Islam yang ramah Indonesia itu penuh dengan cinta dan kasih.
Di masa-masa tegang Nikita Mirzani jangan keluar rumah dibilangnya jangan keluar dulu deh kalau segala macam gitu. Apalagi tahun ini kita akan orangnya seperti ini anggap saja orang-orang radikal. Polisi diarahkan untuk melahirkan desain sistem keamanan nasional baru yang mampu menghadapi berbagai tipologi permasalahan bersifat ancaman non-militer (non-traditional security threats).
Pendekatan militer berarti bukan salah satunya dalam sistem keamanan nasional. Pentingnya peran polisi fokus memelihara keamanan, ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Peran polisi menghadapi berbagai tipologi permasalahan bersifat ancaman non-militer (non-traditional security threats). Polisi pada kapabilitas dalam hubungan sosial budaya dan agama diperlukan untuk memahami dinamika ancaman dan interaksi faktor-faktor keamanan. Budaya kekerasan (culture of violence) seringkali mengalami tipologi konfliks yang latent karena mengakar kuat khususnya pada masyarakat yang terbelah oleh tokoh-tokoh tertentu.
Di samping itu, keamanan tidak dapat dipahami dalam arti sempit, hanya dari sudut pandang. Ustadz Maaher At Thuwailibi yang memiliki nama asli Soni Eranata jadi tersangka atas kasus ujaran kebencian dan memastikan jika Habib Rizieq Shihab jadi tersangka kasus provokasi. Peran tak pilih kasih, berharap Indonesia semakin aman di akhir tahun.
Nasionalitas adalah asas yang menghendaki bahwa hanya bangsa Indonesia saja yang dapat mempunyai hubungan hukum sepenuhnya sedangkan nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara.
Lebih lanjut konstruksi nasionalitas dan nasionalisme tidak selamanya dapat diwujudkan secara utuh dalam konstruksi kenegaraan. Di samping itu. ancaman ormas radikal mungkin juga bukan merupakan satu-satunya jenis ancaman yang dihadapi oleh negara maupun warga negaranya. Barangkali kita bisa memenjarakan tokoh-tokohnya tapi tidak pikirannya.
Menurut pendapat saya pergaulan menjadi penting antara dapat menerima gagasan tentang "wawasan kebangsaan" dan "wawasan radikalisme". Ketika kita mengetahuinya, maka kita bisa melakukan studi komparatif. Selama ini dilembaga pendidikan masih sering terjadi kekerasan dan intimidasi yang dikenal dengan istilah radikalisme dalam pendidikan.
Dahulu radikalisme membuat kekerasan yang dianggap merupakan urusan militer menjadi masalah moral dan menjadi urusan pendidikan pada umumnya dan polisi khususnya.