Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setia dan Profesional agar Tidak Terjadi Reshuffle (Istri) Kabinet Keluarga Berencana

10 Desember 2020   07:55 Diperbarui: 10 Desember 2020   08:18 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut bisa saja  melakukan reshuffle kabinet berakibat buruk terhadap pemerintahan. Foto/SINDOnews

Kesetiaan terhadap pasangan harus dibangun melalui tiga kekuatan, yaitu: Pertama, mencerdaskan pola pikir melalui pendidikan; Kedua, komunikasi lancar melalui media dari semua; dan ketiga menutup masuknya konflik destruktif dalam hubungan.

Oleh sebab itu, Abdurrofi Abdullah Azzam  memastikan agar perempuan mendapatkan pendidikan yang setara dengan laki-laki dan memberdayakan perempuan sehingga dengan perempuan tidak reshuffle dalam kabinet keluarga berencana.

Perempuan mudah diceraikan, ditinggalkan dan direshuffle begitu saja  untuk kepentingan kepala keluarga. Fakta ini sangat  menyedihkan ketika kepala keluarga  reshuffle kabinetnya dengan mudah dilakukan kepala keluarga untuk mendapatkan  perempuan  lain lebih baik.

Ini gambaran bahwa perempuan mengalami kerawanan mudah direshuffle, Abdurrofi Abdullah Azzam melawan    realitas    itu    dengan   pendekatan  pendidikan  dan  pendekatan kesetaraan perempuan pada abad 21.

Ketidaksetaraan perempuan dilihat ketika mereka tidak mendapatkan pendidikan atau mereka mendapatkan pendidikan hanya sampai SMA/SMK sedangkan laki-laki mendapatkan pendidikan secara cukup sampai S3. Akhirnya perempuan menjadi individu tertinggal dan terbelakang.

Selain kondisi ini pula yang menjadikan perempuan mudah mengalami reshuffle. Beberapa perempuaan menikah muda, menikah paksa dan cinta buta kemudian menjadi model istri kurang berkenan. Tingkat reshuffle lebih etis kepada kinerja dan peran perempuan mengecewakan dalam kabinet keluarga berencana.

Persamaan hak antara laki-laki    dan    perempuan    serta    penghapusan    diskriminasi    terhadap perempuan   sampai   saat   ini   masih   menjadi  perjuangan Abdurrofi Abdullah Azzam karena posisi perempuan tidak ditempatkan  dalam kesetaraan dan berkeadilan tetapi berada dalam kelompok yang dimarjinalkan.

Oleh karena itu, perempuan harus mempunyai daya saing, kinerja unggul, peran luar biasa dan mereka mampu menciptakan kedinamisan dalam membangun kabinet keluarga berencana secara progresif.

Untuk keluar dari kondisi otoritas-otoritas yang tidak  berpihak pada navigasi moral  perempuan  itu Abdurrofi Abdullah Azzam berjuang melalui organisasi masyarakat, organisasi pemerintahan dan pelayanan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun