Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebuah Pengantar Filosofi Persatuan Asia Afrika

28 Juni 2021   12:19 Diperbarui: 28 Juni 2021   12:38 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Pengantar Filosofi Persatuan Asia Afrika. Dokumen Pribadi

Filosofi persatuan Asia Afrika telah dianggap penting sebagai sumber kemakmuran dan perdamaian global dalam beberapa tahun terakhir adalah negara-negara menghadirkan peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi, diversifikasi, dan kerja sama.

Semua negara besar dalam filosofi persatuan kawasan Asia Afrika seperti Uni Eropa telah merumuskan strategi kebijakan luar negeri mereka untuk meningkatkan keterlibatan mereka di kawasan tersebut.

Dinamika demokratisasi Asia Afrika seharusnya cukup untuk mengangkat beberapa filosofi moralisasi persatuan Asia Afrika telah menyebarkan gagasan untuk memperluas konsep lebih lanjut dengan menambahkan "inklusivitas" ke dalam rasa hormat, dialog, kerjasama, keadilan, perdamaian, keamanan dan kemakmuran.

Filosofi persatuan Asia Afrika berdasarkan kontestasi yang berlaku di perairan bangsa ini telah melahirkan keamanan dan formulasi strategis memfasilitasi pembukaan komunikasi.

Namun, persatuan Asia Afrika dapat ditetapkan bahwa benua itu tidak mewakili kepentingan komersial utama bagi Uni Eropa tetapi produk filosofi yang paling dicari oleh Asia Afrika.

Filosofi demokrasi multinasional adalah perwakilan terbaik yang dikenal saat ini dari demokrasi di Union Asia Afrika.

Pengantar sebelumnya menyiratkan bahwa demokrasi multinasional adalah monolit, tetapi sebenarnya ada banyak variasi dalam multinasional demokrasi modern.

Kekuatan hegemonik baru Bangsa Asia Afrika dan itu menegaskan filosofi pengakuan Asia Afrika tentang masa depannya sebagai yang makmur dan kuat.

Gagasan Abdurrofi Abdullah Azzam, yang menyiratkan penolakan Union Asia Afrika terhadap demokrasi multinasionalnya yang lemah dan tidak bergerak.

Dalam konteks itulah filosofi, usul agar Indonesia muncul sebagai ekspresi apresiasi terhadap kekuatan Uni Asia Afrika yang telah terbukti dalam kaitannya dengan negara-negara kuat dan tidak gagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun