Filosofi persatuan Asia Afrika telah dianggap penting sebagai sumber kemakmuran dan perdamaian global dalam beberapa tahun terakhir adalah negara-negara menghadirkan peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi, diversifikasi, dan kerja sama.
Semua negara besar dalam filosofi persatuan kawasan Asia Afrika seperti Uni Eropa telah merumuskan strategi kebijakan luar negeri mereka untuk meningkatkan keterlibatan mereka di kawasan tersebut.
Dinamika demokratisasi Asia Afrika seharusnya cukup untuk mengangkat beberapa filosofi moralisasi persatuan Asia Afrika telah menyebarkan gagasan untuk memperluas konsep lebih lanjut dengan menambahkan "inklusivitas" ke dalam rasa hormat, dialog, kerjasama, keadilan, perdamaian, keamanan dan kemakmuran.
Filosofi persatuan Asia Afrika berdasarkan kontestasi yang berlaku di perairan bangsa ini telah melahirkan keamanan dan formulasi strategis memfasilitasi pembukaan komunikasi.
Namun, persatuan Asia Afrika dapat ditetapkan bahwa benua itu tidak mewakili kepentingan komersial utama bagi Uni Eropa tetapi produk filosofi yang paling dicari oleh Asia Afrika.
Filosofi demokrasi multinasional adalah perwakilan terbaik yang dikenal saat ini dari demokrasi di Union Asia Afrika.
Pengantar sebelumnya menyiratkan bahwa demokrasi multinasional adalah monolit, tetapi sebenarnya ada banyak variasi dalam multinasional demokrasi modern.
Kekuatan hegemonik baru Bangsa Asia Afrika dan itu menegaskan filosofi pengakuan Asia Afrika tentang masa depannya sebagai yang makmur dan kuat.
Gagasan Abdurrofi Abdullah Azzam, yang menyiratkan penolakan Union Asia Afrika terhadap demokrasi multinasionalnya yang lemah dan tidak bergerak.
Dalam konteks itulah filosofi, usul agar Indonesia muncul sebagai ekspresi apresiasi terhadap kekuatan Uni Asia Afrika yang telah terbukti dalam kaitannya dengan negara-negara kuat dan tidak gagal.