Mohon tunggu...
Abdurrahman
Abdurrahman Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti Madya di SegiPan (Serikat Garda Intelektual Pemuda Analisis Nasionalisme)

Tertarik dengan kajian kebijakan publik dan tata pemerintahan serta suka minum kopi sambil mengamati dengan mencoba membaca yang tidak terlihat dari kejadian-kejadian politik Indonesia. Sruput... Kopi ne...!?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seni Pertunjukan, Sebagai Analogi Seni Perang maupun Seni Politik

18 November 2022   05:56 Diperbarui: 18 November 2022   06:01 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kita latihan satu kali untuk pementasan teater atau drama butuh waktu minimal 4 jam tanpa henti. Satu hari bisa dua kali putaran latihan, dan itu minimal latihan dalam satu bulan lebih, bahkan ada yang berprosesor sampai satu tahun untuk satu pertunjukan, secara intensif.

Apa yang kita tuju?

Yakni panggung pertunjukan yang hanya durasi 1 jam. Saya tidak ingin menjelaskan bagaimana beratnya proses yang padahal ketika dilihat enak sebagai tontonan dan renyah bagi jiwa penonton.

Cuman satu yang selalu ditekankan kenapa kita harus proses, yakni siap pada waktu yang tepat atau yang sudah ditentukan. Saya percaya Allah dengan keberuntungan dari-Nya, tapi semua paham bahwa keberuntungan ada sebab kemampuan bertemu dengan kesempatan atau waktu yang tepat.

Ada kesimpulan sederhana, proses bisa sangat singkat asal bisa paham perkiraan keadaan kapan kesempatan itu dan waktu kejadian itu. Hal ini tentu tidak sesederhana itu, hanya aktor senior yang paham, yakni aktor yang sekaligus penulis skenario. Pun begitu dengan seni perang maupun politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun