Mohon tunggu...
Abdullah Zain
Abdullah Zain Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mahasiswa Universitas Diponegoro

In Harmonia Progressio

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Logistik Makanan Pendaki Gunung, Mi Ada di Urutan Berapa?

27 Maret 2021   18:47 Diperbarui: 27 Maret 2021   18:50 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pendaki gunung Indonesia/Pinterest

Dunia pendakian di Indonesia telah lama sepi, hal itu terjadi karena dampak dari pembatasan mobilisasi dan berkerumun. Maklum, karena para pendaki bisasanya datang dari berbagai daerah, tak jarang dari luar kota, provinsi, bahkan dari luar negri. 

Pendakian juga umumnya dilakukan bersama rombongan, berjalan bareng, duduk berhimpit, dan tidur dalam satu tenda, yang sama sekali tidak sesuai dengan protokol kesehatan covid 19.

Namun setelah diterapkannya era new normal, beberapa jalur pendakian telah dibuka, diantaranya: Gunung Andong, Gunung Ciremai, Gunung Lawu, Gunung Sindoro, Gunung Slamet, Gunung Sumbing, dan beberapa gunung lainnya yang dapat anda cek di berbagai portal info pendakian.

Pembukaan jalur pendakian tersebut tentu dengan menerapkan protokol kesehatan covid 19 secara ketat. Mulai dari kewajiban membawa masker lebih dari satu, handsanitazer, pembatasan kapasitas tenda, waktu maksimal bermalam, dan berbagai aturan baru yang mungkin sedikit ribet dari aturan sebelumnya.

Para pecinta gunung pasti sudah tidak sabar menunggu kapan virus corona ini segera hengkang dari Indonesia. Agar dunia pendakian tanah air kembali ramai, sehingga kita dapat menyempatkan waktu untuk sekadar melepas penat sambil menikmati indahnya ciptaan tuhan, menyalurkan hobi, atau malah ingin menantang adrenalin?

Namun kali ini saya mau berbagi pengalaman dan pengamatan mengenai logistik makanan yang sering dibawa oleh para pendaki gunung. Aktivitas yang cukup menguras energy, menyita waktu, dan dilakukan pada tempat yang jauh dari peradaban penduduk menjadikan logistik makanan sangat penting sebagai salah satu unsur untuk bertahan hidup.

Langsung saja, berdasarkan pengamatan saya, air putih adalah logistik makanan utama yang harus dibawa oleh pendaki. Wajar saja, aktivitas berlebih yang melelahkan menyebabkan pendaki mengeluarkan banyak cairan melalui keringat. Dan apabila tidak diimbangi dengan minum air yang cukup akan mengakibatkan dehidrasi.

Kemudian ada gula jawa, coklat, atau pisang. Sebagian pendaki memilih gula jawa dari pada coklat atau pisang karena harganya yang relatif lebih murah, gula jawa ini dipilih karena mengandung karbohidrat dan glukosa yang dapat menambah energy dan mengatasi lemas karena kecapean.

Nah, jika pada kedua urutan diatas adalah logistik makanan yang berfungsi untuk mencegah dehidrasi dan memulihkan energy, berikutnya adalah logistik makanan untuk mengatasi rasa lapar. Disini untuk menentukan mi ada diurutan berapa sangat tergantung dengan tipe para pendaki.

Jika pendakinya adalah orang yang sangat peduli dengan kesehatan, maka mereka akan memilih untuk membawa beras, sayur, atau daging untuk dimasak datas gunung. 

Namun jika pendaki tidak begitu mempermasalahkan kesehatan, dan mengedepankan kenikmatan serta kepraktisan, mereka akan memilih mi untuk dimasak diatas gunung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun