Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Skyfall, Aksi Bond Kehilangan Greget

2 November 2012   05:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:05 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya, film yang saya tunggu-tunggu Skyfall rilis di Indonesia sejak 1 November kemarin. Ini film James Bond yang ke-23 sekaligus sebagai peringatan 50 tahun hadirnya agen rahasia Inggris 007 tersebut. Adegan Skyfall diawali dengan aksi kejar-kejaran antara James Bond dengan seorang agen bayaran yang berhasil mengambil sebuah chip berisi data nama-nama agen rahasia Inggris yang ditempatkan dan disusupkan di berbagai belahan dunia. Aksi yang ditampilkan cukup seru dan menegangkan, dan menurut saya ini merupakan aksi terbaik dalam film tersebut. Saya sangat takjub dengan aksi kejar-kejaran di atas bangunan-bangunan di pusat kota Istanbul kemudian berlanjut lagi di jalan raya ibukota Turki tersebut, adegan tabrakan mobil sangat riil disajikan, hingga aksi pengejaran Bond sampai di atas rangkaian kereta yang sedang berjalan. Selama pengejaran, Bond tetap berkomunikasi dengan M, pimpinan agen rahasia di kantor pusatnya, London-Inggris. Beberapa percakapan mereka bahkan dapat mengundang tawa penonton. Aksi pun dibumbui dengan adegan perkelahian di atas rangkaian kereta tadi, hingga akhirnya Bond tertembak oleh teman agennya sendiri dan jatuh ke dasar sungai dan dinyatakan tewas. Kisah sentral Skyfall sendiri bercerita tentang dendam kesumat seorang mantan agen rahasia M16 yang bernama Silva (diperankan dengan baik oleh Javier Bardem) terhadap M (masih diperankan oleh Judi Dench). Silva menganggap M bertanggung jawab atas apa yang dialaminya saat bertugas sebagai seorang agen, hingga membuat dia harus menelan racun sianida yang ditanam di giginya. Meski nyawa Silva selamat namun dia harus menanggung cacat seumur hidup di bagian wajahnya. M dianggap bertanggung jawab dan banyak berbuat dosa atas agen-agennya. Barangkali,  itulah yang menjadi penyebab Silva sangat membenci M hingga dia ingin menghancurkan agen rahasia M16 yang dipimpin oleh M. Dengan kecerdasan dan ketangguhannya sebagai mantan seorang agen, Silva berhasil meretas semua sistem jaringan komputer di seluruh dunia, termasuk menyusup dan meretas sistem komputer markas pusat M16 di London - Inggris.

1351836948833588303
1351836948833588303
Tadinya saya sangat berharap banyak dari Skyfall yang digembar-gemborkan sebagai film James Bond yang istimewa dan akan memberikan tontonan aksi yang memukau. Namun, nyatanya tidak demikian, Skyfall kehilangan greget, aksi yang disajikan memang memukau di awal adegan tapi makin kedodoran sampai film berakhir. Aksi perang antara James Bond dengan pasukan Silva di tanah kelahiran Bond pun biasa saja sama seperti film-film aksi lainnya yang penuh tembakan, ledakan, dan api. Padahal seharusnya aksi perang itu merupakan klimaks perseteruan antara Silva, M, dan Bond. Bahkan ada beberapa cerita yang tak terdefinisikan dengan jelas dalam film tersebut, misalnya saat James Bond (yang masih diperankan oleh Daniel Craig) tertembak dan jatuh ke dasar sungai tadi tak begitu jelas siapa yang menyelamatkan dan bagaimana Bond bisa selamat. Begitu pula dengan sang tokoh antagonis Silva, rasa bencinya pada M tak diungkap dengan jelas pula. Penonton hanya diajak main tebak-tebakan dan mengira-ngira sendiri. Cerita Skyfall pun biasa saja, tak ada hal menarik seperti film-film James Bond terdahulu yang penuh intrik dan konspirasi. Yang buat saya kecewa lagi, aksi spionase yang cerdas tak tersaji di Skyfall. Peralatan-peralatan canggih yang biasa dimiliki Bond pun tak ditampilkan. Dalam Skyfall, Anda juga jangan berharap banyak kalau James Bond akan selalu ditemenin oleh cewek-cewek cantik nan sexy. Di film itu, mereka hanya sebagai pelengkap yang tak terlalu berperan penting dalam setiap aksi Bond. Namun, saya suka dengan akting Javier Bardem, yang memerankan Raoul Silva (Tiago Rodriguez). Javier berhasil memerankan tokoh yang dingin, tertekan, kecewa, galau, dan (ternyata) juga suka sejenis. Meskipun demikian, Skyfall masih bisa menghibur telinga saya dengan alunan suara Adele yang merdu yang menjadi pengisi lagu soundtrack "Skyfall". Pemandangan kota Istanbul, Shanghai, Macau, dan daratan Scotlandia pun ditampilkan dengan indah hingga mendorong saya ingin ke sana. Selebihnya, biasa saja. Sumber gambar: Imdb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun