Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Di IMAX, Nonton Superhero Pun Jadi Lebih Nyata

4 Mei 2012   17:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:42 2369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara langkah dan raungan Hulk begitu dahsyat terdengar, seakan suara itu berada persis di samping telinga saya. Begitu juga saat manusia hijau itu mengejar Black Widow seakan mengarah ke saya juga dan membuat saya pun ingin berlari menghindar kejaran si Hulk. Tak jarang, saya pun sering mengelak saat pecahan-pecahan tembok yang dilalui Hulk itu seakan terlempar ke arah saya. Demikian pula saat para superhero bertarung habis-habisan menghalau makhluk-makhluk asing dan seram yang didatangkan Loki dari dunianya seakan-akan saya pun berada di arena pertempuran itu dan turut menghindar setiap kali para superhero menghantam makhluk-makhluk tersebut. [caption id="attachment_175416" align="alignright" width="335" caption="Penonton IMAX 3D "]

13361498641639536952
13361498641639536952
[/caption] Saat Thor dilempar dari pesawat siluman milik S.H.I.E.L.D oleh Loki dan palunya jatuh ke Bumi seakan mengarah tepat di depan muka saya dan membuat saya menghindar secara reflek. Pecahan kaca, tembakan dan desingan peluru, serta perkelahian para superhero seperti Captain America, Ironman, Hulk, Thor, Black Widow dalam pertempuran tersebut seperti terjadi di depan mata saya, begitu dekat, dan seolah saya pun berada di arena pertempuran itu. Begitu juga saat Ironman terbang di angkasa, seakan sayalah yang terbang itu dan berada dalam baju besinya si Ironman. Yang membuat saya takjub, saya seakan berbicara langsung dengan Black Widow yang diperankan oleh Scarlett Johansson, bisa melihat pori-pori dan tahi lalat di wajahnya seolah wajah saya menempel tepat di wajah si cantik itu. Bahkan ciuman Tony Stark di bibir Pepper Potts seperti terjadi di depan mata saya. Semua tampak nyata, riil, dan seakan memang benar terjadi di depan mata. [caption id="attachment_175414" align="alignright" width="335" caption="Kaca mata 3D IMAX (sumber foto: koleksi pribadi)"]
13361493401162488616
13361493401162488616
[/caption] Itulah kesan saya saat pertama kali menyaksikan film The Avengers di teater IMAX 3D Gandaria City hari kemarin (04/05/2012), tepat hari pertama dibukanya teater canggih tersebut untuk umum setelah launching tanggal 2 Mei kemarin. Selain rasa penasaran yang selalu menyelimuti saya selama ini, saya pun ingin membuktikan benar tidaknya semua yang digembar-gemborkan di media tentang kehebatan teknologi teater IMAX, yang dianggap lebih maju ketimbang bioskop konvensional yang berformat 2D maupun 3D. Voila, ternyata benar! Kombinasi proyeksi teknologi yang katanya revolusioner sehingga mampu menampilkan gambar atau tayangan sebening kristal layaknya Full HD, digital aligned sound, dan immersive geometry theater benar-benar saya alami di dalamnya. Teater IMAX memang memberikan pengalaman baru menonton film bagi saya. Sistem audionya benar sempurna dan mampu menghasilkan 10x volume lebih kuat dan bebas distorsi. Secara fisik, ukuran layar IMAX sangat lebar ketimbang teater biasa. Ukuran layar IMAX mencapai 20 x 11 meter sehingga mengantarkan saya seolah-olah berada di dalam film yang sedang ditonton. Walau ukuran layarnya lebih lebar, layar IMAX tetap membuat saya nyaman dan fokus pada film meskipun saya duduk di kursi barisan depan. Hal ini disebabkan karena baris kursi didesain sedemikian rupa sehingga sesuai dengan ukuran layar yang sangat lebar tadi. Dari lantai hingga langit-langit teater IMAX dibuat melengkung mengikuti layar IMAX, sehingga film yang saya nikmati di layar jadi terasa lebih dekat dan mampu meng-cover seluruh sudut pandang mata  saya. Noise dan grain pun tak saya temukan selama film diputar. Warna gambar yang ditampilkan oleh layar IMAX lebih tajam. Ketajaman ini disebabkan karena adanya sistem digital IMAX yang mampu memberikan gambar 60% lebih cerah dari yang lain. Jadi tak heran kalau saya bisa melihat pori-pori di wajah para superhero tersebut dalam film "The Avengers". Kelebihan dan keunggulan teater IMAX tak hanya sampai di situ, efek 3D di teater IMAX membuat gambar-gambar yang keluar dari layar superbesar tadi membuat saya merasa ingin menangkap gambar-gambar yang berlompatan ke arah saya. Malah pipinya si Scarlett yang mulus itu seperti bisa saya elus-elus dengan tangan. Jadi, menyaksikan film superhero seperti "The Avengers" di teater IMAX 3D membuat semuanya tampak nyata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun