Mohon tunggu...
Abdy Busthan
Abdy Busthan Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Pendidikan

Penulis, Peneliti dan Dosen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analogi Induktif

28 April 2020   20:18 Diperbarui: 28 April 2020   20:14 2362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/700/product-1/2019/5/8/5940784/5940784_bd764c69-e800-4092-aff1-663f9b052d0d_822_822.jpg

Inti dari argumen induktif adalah analogi. Yaitu kegiatan membanding-bandingkan dua hal atau lebih, dimana masing-masing bisa terwujud dalam bentuk proposisi-proposi partikular atau pun singular. Sehingga berdasarkan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan yang ditemukan, maka bisa ditarik kesimpulan tertentu.

Jadi, jenis argumen induktif pada umumnya mengandalkan analogi. Mengapa? Sebab analogi adalah landasan umum yang dapat digunakan untuk menyimpulkan pengalaman masa lalu yang sudah pernah dialami sebelumnya, kepada masa yang akan terjadi di kemudian hari (baca:masa datang).

Misalnya, di masa yang lalu, kita pernah dicurangi oleh cewek A, maka masa ke depannya, tingkat kepercayaan kita kepada cewek A tentu akan berkurang. Apa yang menyebabkan berkurang? Karena kita menganaloginya dari apa yang pernah terjadi sebelumnya (bukan belum).

Sehingga dapat dipahami bahwa, yang menjadi titik perhatian dalam analogi induktif adalah hal-hal yang analog (bisa dianalogikan, karena sudah terjadi dan sudah pernah dialami sebelumnya). Atas dasar ini, maka kesimpulan dapat ditarik untuk hal atau individu lain yang sifatnya analog dengan apa yang sudah dialami. Ini penting dalam metode induktif!

Misalnya, Markus sedang dekat dengan seorang cewek asal Papua bernama Florensia. Dimana sebelumnya, Markus juga pernah mengenal dan dekat sekali dengan empat orang cewek dari Papua. Berdasarkan apa yang sudah pernah dialami oleh Markus sendiri, maka, cewek pertama bernama Yakomina baik dan sabar; cewek kedua bernama Penina baik dan sabar; cewek ketiga bernama Yakoba sabar; cewek keempat bernama Magdalena sabar dan penyayang.  Maka kesimpulan yang dapat dilambil oleh markus adalah: 

  • Yakomina cewek asal Papua, baik dan sabar 
  • Penina cewek asal Papua, baik dan sabar
  • Yakoba cewek asal Papua, baik dan sabar 
  • Magdalena cewek asal Papua, baik dan sabar 
  • Maka, Florensia cewek asal Papua, adalah baik dan sabar 

Berdasarkan analogi dari empat cewek sebelumnya, Markus bisa menyimpulkan bahwa Florensia adalah cewek yang baik dan penyabar. Inilah prinsip dasar utama dan pertama dalam melakukan penyimpulan-penyimpulan induksi, yaitu analogi induktif

Semoga Bermanfaat, Wassalam..Hormat di Bri

Sumber Buku:

Busthan Abdy (2019). Pendidikan Logika: Konsep Dasar Berlogika. (Hal 102-103). Kupang: Desna Life Ministry

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun