Mohon tunggu...
Abdee
Abdee Mohon Tunggu... Petani - Buruh tani di desa

Lahir,hidup dan berkembang di desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngopi

25 Oktober 2021   07:47 Diperbarui: 25 Oktober 2021   08:09 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILek Su yang melayani pelangganya

"Kuat dilakoni, ora kuat tinggal ngopi", frasa dalam lagu Bojo Galak --via vallen-- ,seperti mencerminkan keadaan sosial sebagian masyarakat di kampungku. Dimana ngopi adalah aktifitas wajib yang harus dilakukan dan berdosa jika dalam sehari saja dengan sengaja meninggalkanya sehingga harus meng-qadlo'-nya dilain waktu.

Saya,seperti halnya masyarakat lainya di kampung ini juga menyukai kegiatan itu; Bangun tidur tidak ngopi terasa ada salah satu rantai makanan yang hilang.

Ada puluhan warung kopi -- menyebar dari ujung barat sampai ujung timur-- di wilayah kampungku.Mereka mempunyai pelanggan sendiri dengan ciri khas rasa kopi yang ditawarkanya.

Lek Su misalnya; adalah salah satu warung kopi yang sering saya kunjungi karena jaraknya yang seperti lagu dangdut "pacarku lima langkah"  dari rumahku, kenikmatan racikan kopi yang disajikanya pun memiliki keunikan tersendiri.

Pelangganya pun bervariasi dari anak-anak hingga dewasa,buka sejak pukul 06.00 WIB hingga 24.00 WIB terkadang hingga larut malam tergantung pada pelanggan yang datang dan pulang.

Kesibukan tertingginya biasanya terjadi sekira pukul 19.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. 

Saya sendiri lebih suka  bertandang ke warung kopinya diantara jam 14.00 WIB sampai 17.00 WIB karena diwaktu-waktu itu ada keasyikan tersendiri disamping sepi juga ada niat lainya,yaitu;. menanti penjual nasi jagung yang biasa menjajakan daganganya .Bukan untuk membeli daganganya tapi untuk sekedar melihat kesederhanaan tampilan dan kecantikan parasnya.

Untuk orang di kampungku tentu sudah tahu siapa nama penjual nasi jagung dengan lauk urap daun petai itu?

Sore itu, saya sengaja berlama-lama njagong di warung kopi Lek Su   sekedar menantikan momment  --si penjual nasi jagung-- datang membawakan daganganya .Di hp saya  menunjukan pukul 17.00 WIB,tapi dia  belum juga kelihatan."Harus bersabar" bathinku berkata karena kata orang bijak "Kesempatan terbaik selalu datang saat sabar menunggu."

Ketika sedang fokus  menunggu tiba-tiba kebutuhan untuk  buang air kecil datang sangat kuat.Kesabaran saya akhirnya luruh karena menurut Judd W. Moul Direktur Duke Prostate Center Division of Urologic Surgery  "menahan kencing bisa menyebabkan masalah serius'.

Saya pulang sebentar untuk melepaskan hajat itu,butuh waktu beberapa menit sampai hajat itu beres tersalurkan baru setelahnya melanjutkan aktifitas  semula yang tertunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun