Mohon tunggu...
Abby Onety
Abby Onety Mohon Tunggu... Guru - seorang guru yang berusaha menjadi blogger yang baik

Tenaga pengajar yang hobby traveling

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Komedi Tunggal Tampil dengan Guyonan Sampah

17 Agustus 2018   21:37 Diperbarui: 18 Agustus 2018   02:32 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Neneng Maghfiro pernah menulis tentang  lima sisi negatif komedi tunggal atau stand up comedy.  Salah satunya adalah pencemaran nama baik menjadi kebiasaan.

Profesi komedi tunggal sudah seringkali diperdebatkan di ruang-ruang  media karena lantaran kesantunan dan kepantasan diabaikan.

Ini bisa menjadi acuan bagi para komedian untuk mempersiapkan diri dan banyak belajar hal sebelum tampil di atas panggung agar materi yang diangkatnya bukan sekadar guyonan semata, melainkan membawa pesan-pesan moral yang elok di dengar. Jika tidak, maka ucapan yang keluar dari mulut sang komedian, malah akan membuat seseorang merasa muak. 

Seperti peristiwa baru-baru ini, di Gedung MULO, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Rabu (15 Agustus 2018) saat DPD KNPI Sulawesi Selatan melalui Komisi Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan kegiatan KNPI Goes to School yang mengusung tema "Penguatan Pemuda Menuju Sumber Daya Manusia Sulawesi Selatan Yang Berkompoten" sebagai wujud memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tiba-tiba menjadi drama tak mengenakan bagi siswa-siswi SMA Nasional Makassar yang menjadi peserta atau tamu undangan pada kegiatan itu.

Acara yang sudah didesain sedemikian kerennya, tiba-tiba menjadi ajang pem-bulyy-an oleh seorang komedian jebolan Stand Up Comedy Academi 3, Zaka Kribo, asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Sebab musabab, Zaka Kribo tampil dengan bahasa sangat tidak elok dan menyinggung salah satu intansi pendidikan di Kota Makassar. Kata "cabe-cabean", dan kalimat "tak pantas masuk perguruan tinggi ternama", sontak membuat peserta dari SMA Nasional Makasar berdiri angkat tangan, tanda protes.

Karena tak mendapat respon, maka dengan kepekaan rasa dan kesabaran, rombongan ini berpikir lebih baik meninggalkan lokasi dari pada harus berdebat dan malu di depan banyak orang. Siswa dari sekolah mana sih yang rela jika sekolahnya dijelek-jelekkan di depan umum?

Banyak pihak yang menyayangkan kejadian ini, apalagi kita ketahui bahwa SMA Nasional adalah salah satu instansi pendidikan yang didirikan oleh para pejuang 45.

Menjadi komedian memang bukan pekerjaan mudah. Ia selalu dituntut meriset materi berdasarkan tema yang akan ditampilkan, adalah salah satu-dua cara untuk mempersiapkan diri tampil dengan elegan, tetapi tetap menghibur.

Ia juga ditantang untuk meramu kalimat sesantun mungkin tanpa menghilangkan unsur kelucuan saat tampil di panggung.

Komedian juga mesti mengolah materi komedi menjadi lelucon namun tetap dengan pertimbangan efek sosial. Bukan sekadar tampil dengan ucapan sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun