Mohon tunggu...
Abas Bahar Arof
Abas Bahar Arof Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik

Mahasiswa Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pollitik Universitas Diponegoro Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Muslimat sebagai Kendaraan Politik Umi Azizah dalam Pilkada Kabupaten Tegal 2018

24 Mei 2022   23:22 Diperbarui: 24 Mei 2022   23:29 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia sejak awal berdirinya telah menerapkan sistem demokrasi dalam perpolitikannya, dengan ini berarti Indonesian mulai memberlakukan pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) secara langsungsetelah dikeluarkannya undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Presiden nomor 6 tahun 2005 mengenai tata cara pemilihan.

Kabupaten Tegal merupakan salah salah satu daerah yang telah melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) yang diadakan secara serentak pada tanggal 27 Juni 2018. Pilkada Kabupaten Tegal di ikuti oleh tiga pasang calon Bupati dan Wakil Bupati yaitu 1. Rusbandi-Fatkhudin yang di usung Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), 2. Haron Bagas Prakoso-Drajat di usung oleh koalisi PDIP, Nasdem dan Demokrat, 3. Enthus Susmono-Umi Azizah di usung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Dalam masa kampanye kabar mengejutkan datang dari pasangan calon nomor urut 3, tepatnya pada tanggal 14 Mei 2018 Ki Enthus Susmono yang tidak lain calon petahana diberitakan meninggal karena serangan jantung. Partai Kebangkitan Bangsa diberikan waktu oleh KPU selama 7 hari untuk memilih siapa yang akan menggantikan Enthus Susmono, dari beberapa calon yang di siapkan dipilihlah Sabilillah Ardie sebagai pasangan yang mendampingi Umi Azizah Sebagai Calon Wakil Bupati Tegal.

Setelah masa pemungutan suara tanggal 27 Juni 2018 menetapkan Pasangan Umi Azizah-sabiliilah Ardi Menang telak dalam Pilkada Kabupaten Tegal 2018. Dimana dari hasil rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPUD Kabupaten Tegal, pasangan calon nomor 3 ini menguasai suara di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal dengan perolehan 518.017 suara atau setara dengan 70.94%. Pasangan Umi-Ardie unggul jauh dibandingkan dua lawannya yaitu Haron Bagas-Drajat yang memperoleh 148.000 suara (20.27%), dan Rusbandi-Fatchudin dengan perolehan 64.155 suara (8.79%).

Kiprah perempuan dalam dunia politik sendiri akhir-akhir ini mulai dipertimbangkan secara nyata. Perjalanan politik perempuan selain di usung oleh partai politik juga berasal dari adanya modal sosial yang di miliki atau adanya organisasi massa yang membawahinya, salah satu contohnya yang terjadi dalam pilkada Kabupaten Tegal tahun 2018.

Kemenangan pasangan Umi-Ardie tentunya tidak lepas dari peran Muslimat Nahdlatul ulama Kabupaten Tegal. Umi Azizah sendiri bukan orang baru di Kabupaten Tegal karena  Pada tahun 2013 Umi Azizah digandeng oleh Enthus Susmono untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Tegal. Keduanya memenangkan kontestasi politik tersebut dengan memperoleh 233.318 suara (35,21%). Umi Azizah menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Tegal periode 2013-2018. (Safitri and Adnan 2020).

Beliau memiliki latar belakang agama yang kuat karena di lahirkan dari orang yang merupakan Kyai dan Nyai, ia  sendiri adalah seorang aktivis organisasi perempuan dan saat ini menjabat sebagai Ketua Muslimat NU Kabupaten Tegal dari tahun 2010 hingga sekarang.  Sebagaimana telah diketahui bahwa peran muslimat NU menjadi salah satu penggerak kekuatan perempuan muslim di Kabupaten Tegal dalam pencalon Umi azizah sebagai orang nomor 1 di Kabupaten Tegal. Muslimat NU merupakan organisasi perempuan terbesar di Kabupaten Tegal karena terdapat kepengurusan Muslimat di seluruh desa di Kabupaten Tegal. Dari total 281 Desa dan 6 keluarahan, jumlah anggota Muslimat minimal berada diangka 50 atau 100 orang per ranting/desa.

Untuk mencapai visi dan misi yang dimaksudkan muslimat mempunyai beberapa strategi yaitu seperti :

1. Mempersatukan gerak perempuan Indonesia, khususnya Perempuan Ahlusunnah Wal Jama'ah.

2. Meningkatkan kualitas perempuan indonesia yang cerdas, trampil, dan kompetitif, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap agama, bangsa, negara dan membentuk generasi penerus bangsa yang taat beragama.

3. Bergerak aktif dalam kegiatana pelayanan masyarakat di bidang:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun