Mohon tunggu...
Abang Suher
Abang Suher Mohon Tunggu... Penulis - Tulis yang kamu kerjakan, kerjakan yang kamu tulis

Tinggal di Parepare, kota Pendidikan di Sulawesi Selatan, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Duka di Kampung Halaman Evi Masamba

17 Juli 2020   10:41 Diperbarui: 17 Juli 2020   10:43 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

La ilaha illallah, La illaha illallah, La ilaha illallah. Kalimat tahlil ini terdengar diucapkan berulang-ulang oleh sekelompok masyarakat dalam video. Mereka sedang mengangkat dan mengevakuasi seorang jenazah. 

Keadaan jenazah ini sangat memprihatinkan dan menyedihkan. Ditemukan dalam lumpur tanah bersama tumpukan kayu dan material lainnya. Jenazah penuh lumpur itu digotong beberapa orang dengan menggunakan sehelai kain.

Kejadian ini, kami saksikan melalui rekaman video yang beredar melalui media sosial. Jenazah yang sedang dievakuasi tersebut adalah salah satu korban banjir bandang yang terjadi di kota Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan. 

Kota kelahiran Evi Masamba ini luluh lantah diterjang banjir bandang pada Senin malam, 13 Juli 2020 sekitar pukul 21.00 wita. Menurut informasi, banjir ini adalah banjir yang paling dahsyat dalam sejarah daerah ini.

Data sementara dari Tim SAR gabungan di bawah kendali Basarnas dan BPPD Luwu Utara (kompas, 16/7/2019) mencatat 24 orang dinyatakan meninggal dunia, 30 orang korban luka berat, 44 orang masih pencarian. 14.483 warga yang mengungsi dengan rincian 10 warga berhasil diselamatkan dan 23 lainnya masih dalam pencarian 15.00 (data terus mengalami perubahan). Ratusan keluarga akan mengungsi karena rumah tinggal mereka tertimbun lumpur ketinggian di atas 2 meter. Ada 6 kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Masamba, Baibunta, Baibunta Selatan, Malangke, Malangke Barat, dan Sabbang.

Melihat luasnya daerah terdampak dan kerusakan akibat banjir bandang ini, maka kerugian secara material bisa ditaksir mencapai ratusan milyar. Selain rumah-rumah warga, banyak juga fasilitas umum mengalami  kerusakan yang cukup parah, seperti kantor-kantor pemerintah, rumah-rumah ibadah, jalanan-jalanan utama, dan bandara penerbangan. 

Otomatis aktivitas masyarakat Luwu Utara terhenti sementara. Kerusakan yang diakibatkan banjir sangat parah karena daerah dan perumahan warga tertutupi dan tertimbun lumpur yang cukup tinggi. Diperkirakan, proses recovery akan sangat berat bagi masyarakat.

dok.istimewa
dok.istimewa

Karakter Bangsa Dibalik Bencana

Duka Masamba mengundang empati dan kepedulian masyarakat, khususnya di Sulawesi Selatan. Sehari pasca banjir bandang tersebut, masyarakat dari berbagai kelompok dan organisasi melakukan aksi sosial dengan melakukan penggalangan dana. Mereka turun ke jalan dan door to door ke rumah-rumah masyarakat. Mereka menerima dan menampung sumbangan dari masyarakat dalam bentuk uang tunai, sembako, pakaian, dan kebutuhan lainnya.

Aksi peduli masyarakat Indonesia patut dibanggakan. Setiap kali terjadi bencana alam di tanah air, selalu diiringi aksi sosial dan kepedulian dari masyarakat. Baik yang dilakukan secara individu, kelompok atau pun organisasi. Bantuan secara langsung turun ke lokasi bencana alam atau pun bantuan tidak langsung melalui pemberian sumbangan uang, sembako, dan kebutuhan lainnya. Bahkan aksi sosial dan peduli bencana alam sudah banyak yang terorganisasi dan terkelola dengan sangat baik untuk membantu setiap bencana alam di Indonesia.

Gerakan aksi sosial dan peduli terhadap bencana alam merupakan bentuk nyata peri kemanusiaan, persatuan Indonesia, kerakyatan, kegotong royongan yang menjadi nilai-nilai utama dalam Pancasila. Peristiwa bencana alam selalu membawa Indonesia ke jadirinya sebagai NKRI, Pancasila, dan Bhinneka tunggal ika. Bencana alam membawa Indonesia satu dalam keberagaman. Mereka bersatu dan peduli tanpa bertengkar untuk membantu sesama rakyat Indonesia. Mereka mengulurkan tangan dan bantuan tanpa rasa perbedaan RAS dan agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun