Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kisah C-17 Globe Master Evakuasi Warga Afganistan, tak Serupa Filipina

17 Agustus 2021   19:51 Diperbarui: 22 Agustus 2021   16:41 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dibuat/digabung oleh penulis. Sumber gambar kiri : thedrive.com. Sumber gambar kanan : Twitter.com

Pada 7 Nopember 2013, badai super dahsyat "Haiyan" menerjang sejumlah negara Asia terutama daratan Filipina. Tiupan angin hingga berkecepatan 315 km per jam memicu naiknya gelombang laut dan menciptakan tsunami di kawasan Tacloban. Korban jiwa mencapai 6300 orang, ribuan hilang dan kerugian mencapai 3 miliar dollar AS. 

AS memberi bantuan sebanyak 37 juta dollar dollar dalam bentuk bantuan makanan dan bantuan bencana alam terdiri dari kapal laut kesehatan "Mercy," helikopter serta aneka kebutuhan di kawasan terkena bencana.

Peristiwa pemindahan warga (evakuasi) oleh pesawat angkut militer Hercules C -17A Globe Master ketika mengangkut warga dari kawasan bencana ke lokasi di Filipina pada 2013 lalu kini menjadi hangat kembali.

Pada 7 Nopember 2013 malam setelah badai Haiyan berhenti menggila, sebuah pesawat C-17 yang bermarkas di pangkalan udara Kadena, Okinawa ditugaskan berangkat ke Tacloban Airport, Filipina. 

Ketika tiba pada pagi hari 8 Nopember 2013, C-17 tersebut langsung bertugas mengangkut warga yang ingin keluar dari beberapa lokasi bencana dan berkumpul di sekitar bandara Tacloban.

Meskipun sanggup mengangkut logistik seberat 27 ton namun C-17 dirancang untuk mengangkut 102 orang prajurit terjun payung atau maksimal 150 orang penumpang saja.

Namun demikian situasi darurat, ketika itu C-17 mendapat izin mengangkut hingga 670 orang dalam misi pertamanya.

Izin tersebut diperoleh untuk misi khusus evakuasi dan bantuan bencana alam topan Haiyan Filipina yang disebut "Damayan Operation" membolehkan C-17 mengangkut manusia lebih banyak dari aturannya, tulis sumber ini.

Ketika pesawat itu tiba ribuan orang telah menunggu di luar pagar bandara Tacloban. Mereka berdesakan hingga menekan pagar bandara mananti evakuasi. Di belakang mereka terlihat puing bangunan dan pohon berjatuhan serta mayat bergelimpangan di mana-mana.

Ketika tiba waktu berangkat mereka diizinkan masuk ke landasan pesawat. Terlihat wajah-wajah dengan tatapan kosong, pucat, kusam dan ada yang bercampur lumpur -setelah sehari atau dua hari bencana- berbaris menuju ke tangga pesawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun