Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Banyak Rakyat Jengkel, Kesal Pilih Jokowi

2 Desember 2014   14:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:16 5349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14174791761663338009

Di mana-mana dalam persinggahan saya di beberapa kota kecil di Jawa Barat, banyak rakyat yang mengeluh serta menyesal memilih Jokowi-Jk. Soalnya semua kebutuhan hidup utama rakyat seperti pangan menjadi naik semuanya tidak terkendali. Artinya biaya untuk hidup seharian setelah Jokowi mengumumkan kenaikan BBM bagi rakyat kebanyakan adalah sangat berat. Mereka mengatakan sebelum kenaikan harga BBM saja, kami sudah sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, apalagi sekarang pascakenaikan BBM bersubsidi.

Untuk membeli kebutuhan pokok pangan sekarang ini, terpaksa kami kurangi porsinya, seperti protein telur, tempe, tahu atau ikan asin kami perkecil ukurannya serta jumlahnya. Seorang ibu mengeluhkan kerentanan kesehatan anak-anaknya karena porsi asupan protein semakin berkurang. Memang harga protein menjadi sangat mahal setelah Jokowi menaikkan harga BBM. Jika anak-anak rakyat dari golongan kecil dan miskin menderita sakit, apakah Tuan Jokowi masih tega mengatakan itu Bukan Urusan Saya? Susu bagi anak balita kami terpaksa dikurangi porsinya dan harga susu sangat mahal tak terbeli oleh kami. Kartu Indonesia Sehat yang dibagikan sebagai ajang pencitraan Jokowi, juga masih dipertanyakan oleh rakyat penerima dan banyak juga beberapa rumah sakit yang menolaknya, karena pembayarannya belum jelas kata pihak rumah sakit. Begitu juga BPJS, bagi rakyat miskin, masih banyak yang belum terdata dengan baik. Lalu bagaimana Tuan Jokowi menyinergikan antara BPJS dengan KIS? Mengapa tidak dengan predikat BPJS saja? Anda masih saja ingin menyatakan berbeda dengan SBY dan mempertahankan predikat KIS.

Wahai Tuan Jokowi yang nama lengkap Anda Ir.H.Joko Widodo dan sekarang sebagai presiden Indonesia, bagaimana pertanggungjawaban Anda jika kebanyakan rakyat miskin semakin susah hidupnya dan rakyat golongan menengah sekarang menjadi miskin, karena banyak perusahaan yang tutup dinyatakan bangkrut karena hasil penjualannya macet karena daya beli masyarakat sangat lemah, omzet penjualan menurun drastis dan berdampak kepada pembayaran cicilan kepada bank yang juga terpaksa macet sehingga banyak karyawan terpaksa juga diberhentikan.

Beberapa ibu yang saya ajak bicara, mengatakan kami sudah ditipu oleh Jokowi. Pada saat pemilu presiden (Pilpres), saya memilih Jokowi-Jk, karena Jokowi berjanji tidak akan menaikkan harga BBM, begitu juga kami percaya karena Jokowi datang dari partai PDIP yang kami tahu bahwa PDIP adalah partai yang selalu gigih menolak kenaikan harga BBM ketika adanya pengusulan kenaikan BBM oleh SBY dahulu. Yaa, kami tertipu tambah beberapa orang Bapak yang saya ajak berbincang-bincang. Yang membuat kami kesal adalah Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi di saat harga minyak dunia 30% menurun dan Malaysia sendiri juga telah menurunkan harga BBM untuk rakyatnya, begitu juga harga Pertamax di dalam negeri.

Menyedihkan jika kita perhatikan keluh kesah yang mereka sampaikan sangat terlihat kondisi masyarakat sekarang ini, sangatlah susahnya.

Jika kita melihat jauh kepada beberapa daerah seperti di Kalimantan, Sulawesi, NTT, Papua mereka akan lebih susah lagi, karena harga BBM yang dinaikkan Jokowi jauh lebih tinggi dari kita di Jawa Barat ini. Harga BBM di beberapa pulau terjauh, harganya bisa mencapai Rp 15.000 s/d Rp 20.000,-/liternya. Bayangkan bagaimana harga kebutuhan hidup di sana. Memang banyak dari rakyat yang jauh dari pusat pemerintahan, mereka mendapatkan kondisi yang sangat tidak adil sebagai salah satu contoh harga BBM yang tidak pernah sama dengan harga yang ditetapkan oleh Jokowi, begitu pula dengan berbagai komoditi lainnya. Mereka tentu akan lebih melarat dari kita yang dekat dengan Ibu Kota. Sudah banyak korban ada yang meninggal karena demo BBM ada meninggal hanya mengantri mencairkan KKS yang Rp 400.000-an itu yang dibagi secara tidak adil. Dengan harga kebutuhan pokok yang naik, nilai itu tidaklah seberapa berarti bagi penerima dibandingkan dengan kenaikan harga kebutuhan hidup selama lima tahun mendatang.

Kami mencatat Visi, Misi dan Program aksi Jokowi-Jk 2014 dari buku yang Anda buat disaat Kampanye Pilpres 2014 yang lalu, sebagian kalimatnya berbunyi:

"Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan. Kami akan meletakkan dasar-dasar bagi dimulainya desentralisasi asimetris. Kebijakan desentralisasi asimetris ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan nasional Indonesia di kawasan-kawasan perbatasan, memperkuat daya saing ekonomi Indonesia secara global, dan untuk membantu daerah-daerah yang kapasitas berpemerintahan belum cukup memadai dalam memberikan pelayanan publik. Kami akan mensinergikan tatakelola pemerintaban Indonesia sebagai satu kesatuan sistem yang tidak terfragmentasi sebagaimana berkembang selama ini. Kami akan menyelesaikan problem fragmentasi dalam penyelenggaraan politik desentralisasi di pusat dengan memperlakukan regim desentralisasi sebagai ujung tombak pengelolaan pemerintahan negara menggantikan dominasi regim sektoral dan keuangan dalam tata-pengelolaan pemerintahan negara selama ini. Kami akan melakukan reformasi dalam tata hubungan keuangan pusat dan daerah dengan cara pengaturan kembali sistem distribusi keuangan nasional sehingga proses pembangunan tidak semata-mata mengikuti logika struktur pemerintahan, tetapi melihat kondisi dan kebutuhan daerah yang asimetris. Kami berkomitmen melakukan pemerataan pembangunan antar wilayah: antara Jawa dengan luar Jawa, antara wilayah Indonesia Barat dengan wilayah Timur Indonesia, antara Kota dengan Desa".

Tugas Pemerintah khususnya Jokowi sebagai Presiden RI ke-7 permasalahan ini adalah urusan Anda (jangan Bung Jokowi katakan bukan urusan saya) dan bagaimana rakyat yang di perbatasan sana bisa menikmati harga BBM yang sama secara adil dengan rakyat yang berada di Pulau Jawa dan Sumatra, begitu juga harga kebutuhan sekunder lainnya. Jika penderitaan rakyat yang jauh dari Pulau Jawa masih terus berlangsung, ini adalah potensi kuat yang bisa menjadikan alasan disintegrasi bangsa. Seluruh rakyat menunggu kemampuan Anda serta pembuktian ucapan Anda Bung Jokowi. Jangan jadikan alasan saya baru saja satu bulan jadi presiden. Kami rakyat Indonesia belum melihat bukti tanda-tanda kinerja atas janji dan kemampuan Anda untuk mensolusi berbagai permasalahan Nasional. (Abah Pitung)

Pesta Rakyat di Monas Ternyata Konspirasi Pengerahan Masa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun