Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Asing di Wuhan

27 September 2012   16:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:35 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua saat ini, China menjadi magnet bagi orang – orang di seluruh penjuru dunia, dari berbagai negara. Sebagian besar orang asing di China bekerja, selainnya studi di berbagai perguruan tinggi di China.

China memiliki beberapa perguruan tinggi yang terkenal. Antara lain Tsinghua University. Putra – putra terbaik dari berbagai belahan dunia, yang kapitalis maupun sosialis, banyak yang mencoba peruntungan untuk berkuliah disini. Amerika Serikat dan Iran sama – sama bersaing mendapatkan kursi di perguruan tinggi ini.

China rela berpayah – payah membangun infrastruktur di negara – negara Afrika, yang bahkan di peta dunia pun kita sulit mencari nama negaranya. Misalnya Negara Komoro atau Somali Land, Tidak heran jika saat ini banyak kader – kader Negara Afrika memperoleh beasiswa dari pemerintah China, ataupun pemerintah negara masing – masing untuk studi di China, atau bahkan dengan biaya sendiri…

Amerika Latin juga menjadi mitra China karena kesamaan kepentingan terutama di bidang ekonomi. Corak kepemimpinan sosialis di Amerika Selatan juga mempererat hubungan antar negara. Yayasan Konfusius di berbagai negara menjadi jembatan untuk penghubung China dengan peminat Bahasa China di seluruh dunia.

Asean adalah mitra Asia yang berdekatan secara cultural dengan China, banyak juga pelajar dari ASEAN yang belajar ke sini. Saya jumpai dari Vietnam yang terbanyak. Mungkin karena berdekatan secara geografis, dan memiliki ideologi negara yang mirip, maka orang - orang Vietnam lebih mudah untuk studi di China. Arab juga banyak, terutama dari Yaman.

Rusia dan negara – negara pecahannya juga banyak mengirimkan pelajarnya ke China, terutama dari negara – negara yang berakhiran TAN, yaitu seperti Uzbekistan, Turkmenistan dan Kazakhstan. Mereka mayoritas muslim, namun terlalu lama dalam kungkungan komunis menyebabkan keberagamaan mereka tidak menonjol, dengan kata lain, nama menggunakan nama muslimtapi perilaku mirip perilaku orang Rusia.

Para pekerja asing banyak mendorong pertumbuhan perekonomian China pada berbagai sektor. Adapula sebagian kecil yang membuka CAFE atau rumah makan, sebagai hobi dan atau mencari uang, karena menikah dengan pribumi dan menetap menghabiskan sisa umurnya disini. Mahasiswa yang bekerja boleh – boleh saja, tetapi biasanya untuk kerja paruh waktu. Karena untuk Visa Kerja konon harus mempunyai sponsor, dan sponsor biasanya dari perusahaan – perusahaan besar saja.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun