Mohon tunggu...
Arif Rif at
Arif Rif at Mohon Tunggu... Tenaga Administrasi Sekolah -

manusia biasa aja sih, bedanya jomblo.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Diri Merasa Tidak Lebih Beruntung dari Orang Lain

24 Maret 2018   16:37 Diperbarui: 24 Maret 2018   17:22 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: whiteandstreatment.com)

Terkadang kita merasa kehidupan yang kita jalani penuh dengan keterbatasan dan kekurangan. Apalagi saat membanding-bandingkan dengan orang lain yang terlihat lebih unggul dari kita. Teman sudah kuliah, sudah menikah, sudah kerja, sudah mempunyai keturunan, sudah ini dan itu, sementara kita belum sampai di kehidupan yang lebih baik. Namun paling tidak kita harus menyadari bahwa :

1. Mereka tidak Sempurna

Manusia diciptakan dengan penuh kesusahan di dunia ini. Tidak ada manusia yang terlahir sempurna. Namun Setiap manusia dibekali dengan potensi untuk melakukan upaya dalam menemukan kebahagiaannya di dunia ini. mereka yang saat ini kita saksikan penuh kebahagiaan, eksis di medsos dengan ribuan like di setiap postingannya, tentu punya kisah pilu yang mungkin lebih menyedihkan dibandingkan kehidupan yang sedang kita jalani.

Pada dasarnya kita dan mereka adalah manusia yang sama. Bedanya, mereka sudah menemukan sisi unik dari dirinya sedangkan kita belum menemukan. atau bisa jadi belum malakukan usaha apapun untuk itu. Mulailah bersukur dan menggali potensi yang kita miliki.

2. Nasib Siapa yang Harus dipikirkan?

Tidak penting memikirkan nasib orang lain. Kepedulian kita tidak terlalu penting bagi mereka. Justru semakin seseorang fokus memikirkan nasib dirinya, maka akan semakin banyak upaya yang dilakukan untuk meraih kesuksesan dalam hidup ini. Sedangkan terlalu banyak memikirkan nasib orang lain membuat kita lupa dengan nasib diri kita sendiri yang masih perlu diperjuangkan.

3. Setiap Orang punya ranah masing-masing

Ada orang yang diciptakan dengan kemampuan menghitung tapi tidak bisa menggambar. Bisa berbicara di depan umum, tapi tidak bisa membuat karya ilmiah, bisa menulis tapi tidak bisa berpidato, bisa bekerja di tengah terik matahari tapi tidak betah lama-lama duduk mengerjakan sesuatu, atau sebaliknya.

Setiap orang mempunyai karakter yang berbeda. Dan setiap orang menemukan kecocokan dengan lingkungan tertentu yang selaras dengan jiwanya. Jadi, kalaupun kita menjadi orang lain, belum tentu hati kita mampu nyaman menjalaninya.

Maka, kebahagiaan adalah hak setiap manusia. Biarkan orang lain bahagia dan selalu ucapkan selamat. Lalu fokus membenahi diri agar muncul potensi yang bisa dijadikan upaya dalam menemukan kebahagiaan dalam kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun