Mohon tunggu...
Aan Handayani
Aan Handayani Mohon Tunggu... Psy

Psy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Memiliki Support System yang Sehat

25 Juni 2020   09:12 Diperbarui: 25 Juni 2020   09:17 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belasan atau puluhan tahun Kita hidup di dunia ini akan ada suka dan duka yang dilalui. Hidup memang tidak selamanya berjalan lurus sesuai dengan apa yang Kita harapkan. Diantara Kita mungkin ada yang pernah mengalami masa yang tidak menyenangkan bahkan semua hal tersebut semakin lama semakin bertumpuk dan menjadi fase-fase krisis.

Di suatu ketika, Kita tidak bisa memecahkan permasalahan secara sendiri. Atau Kita hanya sekedar ingin dimengerti, membutuhkan telinga untuk mendengar dan membutuhkan bahu untuk bersandar. Mengharapkan pertolongan Tuhan dengan tangan panjang-Nya melalui perantara bantuan manusia. 

Beruntunglah jika Kita memiliki orang terkasih yang tidak pernah menjauh disaat keadaan tidak menyenangkan menghampiri Kita. Memiliki lingkungan pendukung yang sehat disaat fase krisis tentu akan lebih meringankan beban, meskipun Mereka hanya sekedar mendengar keluh kesah Kita atau memberi semangat disaat patah arang. Dalam sebuah hubungan, salah satu hal yang terasa penting yaitu saling memiliki support system yang kuat.

Support system atau sistem dukungan adalah lingkaran yang Kita percayai, Mereka yang memiliki dampak positif dalam hidup dan dapat mendukung Kita melewati masa-masa sulit. Siapakah support system itu? Support system juga merupakan orang yang dapat menerima siapa diri Kita dan dapat menerima apa yang Kita lakukan. 

Kita memiliki bermacam-macam lingkaran dalam hidup, support system bisa saja keluarga, pasangan atau sahabat Kita. Setiap dari Kita bisa saja memiliki semua lingkaran support system tersebut, bahkan mungkin hanya ada satu lingkaran yang Kita miliki, mungkin hanya keluarga atau pasangan atau hanya sahabat.

Support system tentunya tidak terbentuk secara instan. Dilansir dari roadtogrowthcounseling.com bahwa support system terbentuk dari individu yang memberikan dukungan, pengertian, dan perhatian. Kita tidak bisa menampik bahwa dalam suatu momen terkadang Kita membutuhkan bantuan orang lain.

Bagaimana memulai membangun support system? Tentu saja hal ini tidak berjalan instan, mari coba Kita catat siapa saja orang yang Kita percaya dan dapat membuat Kita nyaman. Tanyakan aktivitas kesehariannya, bagaimana kondisinya hari ini. Selain itu, Kita bisa menawarkan bantuan kepadanya. 

Dan hal terpenting lainnya, tentu dalam membangun support system dibutuhkan feedback satu sama lain. Dalam sebuah hubungan dibutuhkan pengertian dan penerimaan, siapa Dia dan apa yang Dia lakukan. Karena untuk membangun support system yang sehat, Kita harus memperhatikan kualitas dalam hubungan.

Support system yang sehat akan memperkuat kesehatan mental Kita. Sebaliknya, jika kita tidak memiliki support system yang baik dalam hubungan, tentu akan menjadi toxic yang akan memperburuk keadaan Kita. Salah satu hal yang patut Kita syukuri kepada Tuhan ialah jika Kita masih dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi dan peduli kepada Kita.

Oleh: Aan Handayani
25/06/2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun