Mohon tunggu...
AANG JUMPUTRA
AANG JUMPUTRA Mohon Tunggu... Freelancer - Admin Social Media
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menyajikan konten yang cerdas, terupdate, dan terlengkap

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menuju ZNB

28 Mei 2020   09:38 Diperbarui: 28 Mei 2020   09:39 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JC Tukiman Taruna (Tukiman Tarunasayoga) Community Developmenr Planner

Kita sedang bersiap-siap menuju Zaman Normal Baru (ZNB). Mengapa saya sebutkan atau saya tambahkan zaman,  dan mengapa tidak cukup normal baru saja? Alasannya sangat kuat, yakni  historis dan heroik. 

Betapa tidak? Pandemi COVID 19 telah menerpa di hampir seluruh negara di dunia ini, dan untuk negara kesatuan Republik Indonesia kita,  semoga hanya terjadi beberapa bulan saja. 

Dan sebagai penanda waktu, saya memberanikan diri menyebutkannya: Selama Maret 2020 -- Juli 2020. Dalam hitungan "hanya" lima bulan saja, namun karena banyak sekali yang harus dicatat dalam sejarah bangsa Indonesia  dengan segala kisah-kisah heroiknya, maka saya sebut kurun waktu ini dengan zaman, yaitu zaman COVID 19. 

Alurnya sebagai berikut: Sebelum zaman COVID 19, segala sesuatunya normal-normal saja, dan sesudah zaman COVID 19 akan tibalah Zaman Normal Baru (ZNB). Maka formula sosialnya menjadi: N2 -- (ZCOVID19) + ZNB = Indonesia 75 Tahun Merdeka.

Penjelasannya ialah, dalam menyongsong peringatan 75 tahun Merdeka, kapal bangsa dan masyarakat  NKRI semula dalam kondisi normal-normal saja (N2),  lalu tiba-tiba dan sangat dahsyat diterpa badai COVID 19 selama lima bulan (ZCOVID19), dan akan tibalah zaman normal baru (ZNB). Hari-hari ini kita berada dalam tahapan persiapan-persiapan menuju ZNB.

Ada tujuh persiapan sosial yang perlu kita cermati bersama dalam fase ini, yakni mulai dari yang disebut social understanding sampai ke social resources, dan kami biasanya mengatakan ini sebagai rumus: Jika tidak, makan akan. Satu, jika pengetahuan sosial tidak disebarluaskan, maka tidak akan ada respon atau dukungan dari masyarakat. 

Oleh karena itu persiapan yang utama dan pertama ialah, dengan berbagai cara benar dan melalui media benar, informasi benar tentang ZNB harus disebarluaskan oleh siapa pun yang berkehendak baik,  Berulangkali kata "benar" saya tegaskan, mengingat sekarang ini ada banyak sekali yang tidak benar, karena itu harus hati-hati dengan cara dicek dan dicek ulang. 

Dua, jika lingkungan sosial masyarakat tidak mendukung, maka yang akan terjadi adalah penolakan di mana-mana. Tiga, jika tidak ada proses persiapan, maka yang akan terjadi adalah stagnasi. Persiapan dengan berbagai prosesnya adalah kunci keberhasilan kegiatan atau program apa pun.

Empat, jika tidak ada pengembangan kapasitas masyarakat, maka yang akan terjadi ialah kesia-siaan belaka karena program atau kegiatan apa pun tidak efektif. 

Kapasitas utama yang perlu dimiliki masyarakat ialah pengetahuan benar agar dapat menangkal adanya informasi atau apa pun yang tidak benar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun