Siang hari, adek saya yang mondok ngechat kesaya. Katanya salah satu antingnya hilang saat selesai wudhu. Mungkin pas membasuh telinga, antingnya lepas dan jatuh ke air. Mungkin juga ada yang menemukannya dan tidak mau mengembalikan alias maling. Tetapi katanya sudah mencari berulang-ulang dan hasilnya nihil. Anting itu tidak menunjukan wujud keberadaannya.
Ia panik, sedih, takut dan gelisah. Mau memberi tahu ibu takut dimarahin. Akhirnya ia curhat ke saya.
"Pertama. Jadikan hal itu pelajaran. Supaya lebih hati-hati lagi. Waspada. Jangan tergesa-gesa. Kedua. Coba kamu sholat sunat dua rekaat setelah itu minta petunjuk ke Allah. Tawakal ke Allah."
"Tawakal itu bagaimana?" Tanya adik saya
"Tawakal menurutku bentuk kehambaan kita ke Allah. Bahwa dalam kondisi apapun kita memang butuh Allah. Ibaratnya begini. Ada seorang anak sedang mengerjakan PR dan ia tidak bisa mengerjakannya. Kemudian sedih dan panik maka jalan solusinya adalah meminta bantuan ke ibubapak atau kakaknya. Ia pun senang karena bapakibu atau kakaknya mau membantu mengerjakan PR."
"Analoginya seperti itu. Kita semua pasti punya masalah. Kita ikhtiar sebisa semampu kita lalu kita tawakal ke Allah. Andai jalan masih buntu dan tidak ada solusi maka kita minta bantu atau berserah diri ke Allah. Allah Maha Solusi. Allah Maha Pemberi Petunjuk. Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Mestinya setelah kita tawakal kita jadi tidak sedih dan panik. Kita mestinya senang karena kita sudah menyerahkan masalah kita ke Allah. Dan Allah sangat senang kepada hambaNya yang bertawakal kepadaNya. Maka dalam kondisiapapun bertawakallah kepada Allah."
Adik saya tidak membalas chat saya. Entah apa yang difikirkannya. Semoga ia tambah kuat dan tidak sedih. Bukankah saat kita bertawakal ke Allah seharusnya kita senang?