Siapa yang rela tanah air nya direbut oleh penjajah ?. Siapa yang tidak geram melihat orangtua, saudara dan teman - temannya dibunuh tanpa prikemanusiaan ?. Siapa yang tidak marah, sedih melihat rumah nya di hancurkan ?.
Itulah sebab - sebab yang kita ketahui dari timbulnya perlawanan warga palestina terhadap kesewenangan penjajah israel. Bertahun - tahun Negara mereka dijajah, kebebasan mereka direnggut, tanah mereka direbut paksa, anak - anak mereka dibunuh. Karena nya sebagaimana manusia yang ingin merdeka, bebas hidup dimuka bumi tanpa intimidasi, mereka berjuang melakukan perlawanan kepada israel sang penjajah.
Sebagaimana para pejuang kita dahulu, mereka berjuang melawan penjajah Negeri kita tercinta Indonesia. Mereka berjuang dengan jiwa dan raga tanpa mengenal lelah dan takut. Mereka berjuang  menggunakan senjata ala kadarnya, apa yang ada pada mereka dijadikannya sebagai senjata. Bambu runcing salah satu senjata sederhana yang mereka gunakan untuk mengusir para penjahah dari Negeri Indonesia.
Begitu juga yang terjadi saat ini pada warga palestina, terutama warga gaza. Didalam keterbatasan hidup karena isolasi yang dilakukan israel, minimnya persenjataan yang ada, mereka tak kenal lelah dan takut untuk terus berjuang melawan penjajah israel.Â
Berjuang dengan batu pun mereka lakukan. Bahkan unik dan kreatifnya mereka menggunakan layang - layang untuk menyerang dan membuat para penjajah israel terguncang.
Sebagaimana yang diberitakan detiks yang mengutip dari Reuters, Jumat (8/6/2018), layang-layang itu dirancang sedemikian rupa agar bisa membakar lahan pertanian dan hutan di Israel. Padahal layang-layang itu hanya terbuat dari plastik biasa. Kok bisa?
Seorang warga Palestina, Shadi mengungkapkan proses pembuatan layang-layang yang mampu membakar lahan pertanian dan kebun Israel. Dia menjelaskan layang-layang itu dibuat dari bahan plastik agar terlihat transparan saat berada di langit. Kemudian layangan itu dibalut dengan kain yang sudah direndam dalam solar dan minyak pelumas untuk nantinya dibakar di lahan milik Israel.
"Itu dimulai secara spontan. Kami tidak pernah berpikir kami akan mencapai hasil yang baik seperti itu. Idenya sederhana. Gunakan alat yang paling sederhana untuk menyebabkan kerusakan dan kerugian pada kependudukan Israel," ujar Shadi yang mengenakan topeng Vendetta saat diwawancarai.
Meski sederhana, serangan layang-layang itu membuat Israel kewalahan. Dilansir dari media Israel, Times of Israel, sudah ada 600 balon dan layang-layang yang dikirim ke wilayah perbatasan di Gaza. Sekitar 400 di antaranya berhasil dihalau oleh tentara Israel. Sementara 198 lainnya memicu kebakaran di sejumlah lahan.
Hampir 4.300 hektare tanah di sisi Israel dari perbatasan Gaza terbakar akibat layang-layang tersebut. Untuk menghalau serangan layang-layang itu, Israel menerbangkan drone ke sejumlah wilayah.
Kini serangan tersebut meluas tak hanya di Jalur Gaza saja tapi hingga ke Tepi Barat. Layang-layang itu diterbangkan di atas permukiman Matan, Yarhiv dan Nirit, tiga komunitas Yahudi di Tepi Barat dekat kota Kfar Saba di Israel tengah.