Orang bersorban mengaku ulama atau kyai, tetapi bicara memecah belah bangsa, itu bukan kyai atau ulama dari Indonesia
"Kalau ada yang mencoba pecah belah bangsa dan mencaci maki dengan berpakaian ulama, pasti bukan ulama. Oleh karenanya, jangan diikuti,"
"Jadi, kalau ada orang bersorban mengaku ulama atau kyai, tetapi berbicaara soal memecah belah bangsa, bukan kyai dari Indonesia atau orang tersebut belajar Islam dari luar negeri,"
"Sejarah kemerdekaan, bahwa yang memerdekan Indonesia bukan TNI. Yang berjuang untuk kemerdekaan adalah rakyat Indonesia, yang mayoritas muslim. Kalau ada yang ingin pecah belah bangsa, apalagi ingin merusak Pancasila berarti ulama palsu. Dalam hadits disebutkan, seorang mukmin tida boleh mencaci maki dan mengadu domba,"
Demikian terang Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berbuka puasa bersama dengan Muspida Kota Tarakan dan 1.000 anak yatim serta 4000 prajurit di Islamic Center Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu, 18 Juni 2017.
Dulu itu saat bangsa ini merebut kemerdekaan dari para penjajah belanda belum ada yang namanya TNI. Yang ada adalah barisan rakyat dan ulama bersatu padu berjuang merebut kemerdekaan. Semua rakyat dari berbagai agama sperti Islam, Kristen, Hindu, Budha berjuang bersama atas kemerdekaan tanah airnya..
Ulama memiliki pasukan yang di namakan Laskar Hisbullah yang menjadi cikal bakal Pasukan Banser saat ini.
Hingga 17 Agustus 1945, Indonesia belum punya tentara resmi. Baru pada tanggal 5 Oktober 1945 Indonesia mendirikan TKR (TENTARA KEAMANAN RAKYAT) yang saat ini menjadi cikal bakal dari TNI.
Dan pada waktu itu Laskar Hisbullah berbondong-bondong masuk menjadi anggota TKR yang sebagian besar komandan TKR adalah para kyai NU.
Itu sebabnya sejarah LASKAR HISBULLAH (saat ini Banser) tidak bisa di pisahkan dari TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Salam Indonesia Raya, salam NKRI.
Saya Pancasila, kami Pancasila, kita Pancasila !!!
Saya Indonesia, kami Indonesia, kita Indonesia !!!
Salam Gantheng
AAA^NhuzQ