Mohon tunggu...
A A istri Sintya Prathiwi
A A istri Sintya Prathiwi Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Alam

Musik penyemangat hari

Selanjutnya

Tutup

Money

Tak Main-main Dampak Virus Corona Bagi Pasar Modal

29 Maret 2020   01:00 Diperbarui: 10 April 2020   16:51 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A.A. Istri Sintya Prathiwi

"Prodi Akuntansi FEB Unmas Denpasar"

Dampak virus corona/covid-19 bukan hanya menghantui kesehatan masyarakat tetapi juga menghantui pergerakan Pasar Modal Indonesia. PT. Bursa Efek Indonesia berjuang dengan berbagai cara agar pasar modal Indonesia tetap stabil ditengah terpaan virus corona.


Perdagangan di Bursa Efek indonesia mengalami badai penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5 persen. Atas tragedi tersebut Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/3/2020), menginformasikan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia pukul 09:37:18 waktu JATS. Diperkuat dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat. Jual beli saham akan dibuka kembali pukul 10:07:18 waktu Jakarta Selatan tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.  

Tragedi penurunan IHSG tetap bergerak maju seiring dengan semakin bertambahnya jumlah pasien yang terjangkit wabah virus corona. PT. Bursa Efek Indonesia kemudian mengambil kepeutusan besar dengan menutup perdagangan Selasa (24/3/2020). Pergerakan terkini dari tragedi tersebut berakhir pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjun ke posisi 51,89 poin atau 1,3% ke 3.937,63.

Pada akhir Perdagangan yang dibuka oleh PT. Bursa Efek Indonesia, 183 saham mengalami peningkatan, 217 saham mengalami penurunan, dan 138 saham terhenti. Sedangkan proses jual beli saham mencapai Rp7,71 triliun dari 6,52 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Sementara itu, Indeks LQ45 merosot  16,58 poin atau 2,8% menjadi 566,83, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 8,71 poin atau 2,2% ke 393,86, indeks IDX30 turun 9,47 poin atau 2,9% ke 311,88 dan indeks MNC36 turun 4,41 poin atau 2,1% ke level 205,23.

Saham yang menduduki posisi kuat dan selalu mengalami kenaikan dengan cepat menjadi semakin kuat di Pasar Modal seperti saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) naik Rp53 atau 30,64% ke Rp226, saham PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) naik Rp47 atau 27,17% ke Rp220, dan saham PT Indofarma Tbk (INAF) naik Rp175 atau 24,82% ke Rp880.

Saham-saham berikut yang sebelumnya menjadi saham yang memiliki posisi lemah menjadi semakin lemah di Pasar Modal seperti Saham  PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menurun menjadi Rp290 atau 6,99% ke Rp3.860, saham PT barito Pasific Tbk (BRPT) menurun menjadi Rp34 atau 6,94% ke Rp456, dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menurun menjadi Rp45 atau 6,92% ke Rp605.

Melemahnya harga pasar modal akibat penyebaran virus corona yang terjadi di 65 negara di dunia, termasuk Indonesia. Dengan maraknya wabah virus Corona/ Covid-19 tersebut Pasar Modal saat ini mengalami penurunan yang drastis sehingga para investor menjadi cemas. Karena investasi yang mereka tanamkan sebelumnya akan terancam mengalami kerugian.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun