Mohon tunggu...
Eirinetina Eds
Eirinetina Eds Mohon Tunggu... Jurnalis - Ngawi, 30 Agustus 2000

Agribisnis 2018 (SWCU)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pelatihan Membasmi Keriting Daun Cabai Menggunakan Pestisida Tembakau

10 April 2019   19:56 Diperbarui: 10 April 2019   20:07 1926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cabai merupakan komoditas sayuran yang banyak digemari banyak orang. Ciri dan jenis sayuran ini adalah mempunyai rasa yang pedas dan aroma yang khas, sehingga dapat membangkitkan selera makan. Karena merupakan sayuran yang dikonsumsi setiap saat, maka cabai akan terus dibutuhkan dengan jumlah yang semakin meningkat, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perekonomian nasional. 

Dalam membudidayakannya terdapat berbagai kendala, seperti keriting daun. Keriting daun cabai adalah salah satu keadaan pada daun cabai yang menjadi keriting, kuning, kurus dan rontok. Keadaan daun seperti ini menyebabkan nutrisi tidak bisa diproses secara sempurna, tanaman tidak bertumbuh lebat, produktivitas tanaman menurun dan bisa gagal panen. 

Masalah keriting daun cabai disebabkan oleh serangan hama atau disebut organisme pengganggu tanaman yang bukanlah virus, jamur ataupun bakteri. Ada beberapa jenis hama yang menyebabkan keriting daun, yaitu hama yang tergolong pada jenis kutu-kutuan, yakni thrips, tungau dan aphids.

Tembakau merupakan salah satu tanaman yang ada di Indonesia, yang cukup besar menyumbangkan devisa untuk Negara yaitu melalui produksi rokok. Namun, dsisi lain rokok sangat membahayakan tubuh manusia serta lingkungakannya sehingga perlu dicari manfaat lain dari tanaman tembakau tersebut agar dapat bermanfaat dan tidak membahayakan tubuh manusia serta lingkungan. Kandungan yang terdapat dalam tembakau teryata dapat membantu petani sebagai pembasmi hama tanaman. Pestisida ini juga dapat mengurangi penggunaan tembakau untuk pembuatan rokok, yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia.

Dalam pelatihan pembuatan pestisida diharapkan para petani dapat memanfaatkan bahan yang tidak berguna menjadi bahan yang berguna. Biasanya bapak-bapak merokok tidak sampai habis, dalam ilmu kesehatan juga menganjurkan pada saat merokok tidak boleh melebihi batas kuning pada rokok, maka dari itu batas kuning kebawah pada rokok akan dibuang begitu saja. 

Pelatihan ini membuat agar para petani dapat inovatif dalam pembuatan pestisida. Pelatihan ini menganjurkan pembuatan pestisida menggunakan bahan organik. Dengan tembakau ternyata hama-hama pada tanaman dapat dibasmi begitu saja. Sangat mengagumkan bukan. Pelatihan ini bertujuan agar petani cabai dapat menghasilkan cabai yang lebih optimal.

Pelatihan pembasmi hama keriting daun pada cabai, mengajarkan cara pembuatan dan pengaplikasian pada tanaman cabai.

Bahan dan alat pembuatan pestisida tembakau:

  • 100 gram tembakau
  • 500 ml air
  • Saringan
  • Kompor
  • Wadah

Cara pembuatan pstisida tembakau:

  • 100 gram tembakau direbus selama 15 menit
  • Kemudian biarkan dingin, lalu disaring
  • Air hasil saringan dapat digunakan untuk mengusir berbagai jenis hama tanaman

Cara pengaplikasian pestisida tembakau: dengan menyemprotkan pestisida tembakau pada daun yang terserang hama secara merata.

Pestisida tembakau ini memilki kelebihan yaitu ramah lingkungan, murah dan mudah dibuat sendiri. Tetapi pestida ini memilki kelemahan yaitu dalam pengaplikasiannya harus bertahap agar hama dapat hilang secara total, dibutuhkan waktu dalam pembuatannya, untuk skla besar harus membutuhkan bahan yang banyak dan proses yang cukup lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun