Mohon tunggu...
4330020003 RIFMAELI
4330020003 RIFMAELI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tholabul ilmi

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Metode Brainstorming yang Efektif

10 November 2021   21:40 Diperbarui: 10 November 2021   21:46 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 Penerapan metode brainstorming dalam pembelajaran  Pendidikan  Dari berbagai metode pembelajaran, brainstorming ide menjadi pilihan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar agar lebih berkembang dan efektif. Penerapan metode ini dalam pendidikan mendorong penyampaian ide dan pengalaman belajar tentang masalah yang dibahas. Ini membantu refleksi kelompok.   

Metode brainstorming dalam proses pembelajaran ini mirip dengan metode diskusi yang digunakan untuk mengumpulkan ide, pengetahuan dan pengalaman dari seluruh siswa. Perbedaannya adalah pada metode diskusi, ide seseorang dapat dijawab oleh siswa lain, sedangkan pada metode brainstorming, seseorang tidak dapat menanggapi pendapat orang lain.   

Menerapkan metode brainstorming guru di kelas dapat mendorong siswa untuk memunculkan ide-ide kreatif yang muncul di benak ketika memecahkan suatu masalah. Teknik ini dapat menjadi pilihan untuk memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran. Bagaimana implementasinya?   Lihat pengertian, tujuan dan penerapan metode curah pendapat yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada artikel ini.   

Tujuan metode brainstorming dalam proses pembelajaran  Harus diakui bahwa karena penggunaan metode ini untuk menguras ide siswa, jelas tujuannya tidak hanya untuk merangsang ide-ide kreatif. Brainstorming menawarkan manfaat lain yang berguna dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa poinnya:   Siswa dapat mengidentifikasi ide-ide pilihan sebelum mendapatkan pembenaran untuk mengambil keputusan.  

Mengajarkan siswa untuk berpikir cepat dan logis. Selain menghasilkan ide-ide tertentu, brainstorming dapat memfokuskan perhatian siswa pada topik yang sedang dibahas.  Memaksimalkan partisipasi seluruh siswa di dalam kelas, terutama dengan memberikan mereka kesempatan untuk memperkenalkan diri, baik berupa saran maupun gagasan yang benar.  

Membangun pembelajaran interaktif dengan menggabungkan dan mengembangkan pemikiran kreatif melalui ide-ide yang muncul.  Menciptakan lingkungan yang menyenangkan berkat interaksi yang tercipta.  Melatih siswa untuk mengekspresikan ide-ide baru sesuai dengan imajinasi mereka.  Mengumpulkan pandangan dari kelompok belajar yang berasal dari kenyataan di lapangan atau berdasarkan data.  

Mengajar untuk menerima dan menghormati perbedaan pendapat.  Mempromosikan lingkungan belajar yang disiplin dan demokratis.  Baca juga: Menjadi Guru Inovatif di Era Digital, Seperti Apa?   Bagaimana menerapkan metode brainstorming  Ketika menerapkan metode brainstorming, guru bertugas memberikan contoh masalah/studi kasus yang dapat merangsang pikiran siswa untuk merespon. 

Guru tidak boleh menyimpulkan atau bahkan menjawab dengan benar atau salah tentang pendapatnya.   Selanjutnya, guru hanya dapat menerima semua pendapat tanpa komentar. Sementara itu, siswa harus menanggapi masalah dengan mengungkapkan pendapat, mengajukan pertanyaan, atau melaporkan masalah baru.   Lalu bagaimana penerapan metode brainstorming dalam pembelajaran? Ini adalah langkah-langkahnya.   Memahami aturan  Sebelum menjalankan metode ini, seluruh kelas harus memahami aturan. 

Guru dapat mengulangi aturan, bahkan menempelkannya di dinding agar semua siswa dapat memahaminya.   Memberikan informasi dan motivasi  Guru menjelaskan contoh masalah yang akan dihadapi siswa beserta latar belakangnya. Kemudian ajaklah siswa untuk berpartisipasi aktif dengan menyumbangkan pemikiran mereka.   Identifikasi  Pada fase ini, guru menunjuk seorang siswa atau kelompok untuk menyumbangkan ide sebanyak mungkin. Semuanya diakomodasi, diperhatikan dan tidak dikritik, sampai semua peserta mengutarakan pendapatnya.   

Klasifikasi  Pada fase ini ide-ide diklasifikasikan menurut kriteria yang dikembangkan dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi ini disesuaikan dengan kebutuhan pemecahan masalah, misalnya berdasarkan faktor atau strategi.   Review  Semua peserta brainstorming meninjau kembali ide/jawaban/saran/gagasan yang telah diklasifikasikan bersama. Setiap poin tertulis diuji untuk menentukan relevansinya dengan topik. Jika ada kesamaan, dapat diambil atau dihapus jika tidak terkait.   Kesimpulan (Kesepakatan)  

Guru dan siswa menyimpulkan alternatif pemecahan masalah yang telah disepakati. Setelah semua diterima, kesepakatan akhir dibuat untuk menyelesaikan masalah yang dianggap paling tepat.   Baca juga: Pengertian Keterampilan Sosial dan Keteladanan dalam Pendidikan   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun