Mohon tunggu...
Lucky Maharani D
Lucky Maharani D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI Kampus Tasikmalaya

Never say never

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UPI 2021: Sekolah Tatap Muka Terbatas di TK Islam Al-Fatah

3 Agustus 2021   22:18 Diperbarui: 3 Agustus 2021   22:34 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.theasianparent.com 

Pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh wilayah di dunia, tentu saja virus Covid-19 ini adalah momok yang menakutkan bagi masyarakat. 

Banyak cara dilakukan oleh pemerintah agar virus Covid-19 ini tidak menyebar, salah satu yaitu dengan cara memberlakukan lock down di setiap daerah yang bertujuan untuk memutus rantai penularan virus Covid-19, dimana warga harus melaksanakan seluruh aktivitas di rumah, termasuk salah satunya ialah kegiatan belajar mengajar.

Belajar dirumah secara online merupakan hal baru bagi sebagian siswa, guru dan orang tua, sehingga pembelajaran daring ini mengalami beberapa kendala. 

Kendala yang berasal dari orang tua ialah bahwa tidak semua orang tua bisa mendampingi anaknya ketika pembelajaran online berlangsung karena memiliki tugas atau tanggung jawab lain seperti bekerja. Sehingga orang tua tidak bisa memantau dan memberikan support untuk anak ketika pembelajaran daring berlangsung. Sedangkan kendala dari siswa ialah kesulitan dalam konsentrasi ketika belajar. 

Selain itu selain yang telah disebutkan di atas infrastruktur dan teknologi yang kurang memadai juga menjadi penyebab utama pembelajarang daring ini menjadi tidak efektif.

Melihat banyak sekali kendala dalam pembelaran daring  yang harus dihadapi, seperti kurangnya semangat anak dalam pembelajaran, kesulitan konsentrasi, anak yang mudah jenuh karena tidak adanya teman-teman yang dapat memotivasi anak ketika belajar, dan mood anak yang mudah berubah sehingga menyulitkan kegiatan belajar mengajar. 

Maka dari itu, dengan banyak pertimbangan dan diskusi dengan orang tua, dan pihak-pihak terkait lainnya akhirmya TK Islam Al-Fatah memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka bagi siswanya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Pada pembelajaran tatap muka di TK Islam Al-Fatah ini meliputi 50 % siswa yang hadir pada setiap pembelajaran di kelas, aktivitas belajar dalam sekolah sesuai protokol kesehatan 5M, durasi jam pembelajaran yang dikurangi, materi pembelajaran yang disampaikan sifatnya yang esensial saja. 

Cara ini lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran daring yang telah dilakukan sebelumnya, pembelajaran daring yang dilaksanakan dinilai tidak cukup efektif dari segi waktu maupun dalam penyampaian materi. 

Selain itu pembelajaran daring ini memberikan dampak negatif bagi anak, seperti anak mengalami kebosanan, anak mengalami depresi karena tidak bertemu teman dan guru di sekolah. Maka dari itu pihak sekolah memutuskan untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan 5M, dan keputusan ini disambut dengan baik oleh orang tua murid dan juga oleh masyarakat setempat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun