Contohnya banyak diberitakan di media massa, diantaranya adalah empat keluarga di Wonosobo kembalikan bantuan langsung tunai karena merasa tidak tepat sasaran. Sejumlah warga di Kota Surabaya yang dinyatakan sudah meninggal dunia masih masuk dalam daftar penerima bantuan sosial terdampak Covid-19. Di Klaten, bantuan sosial pemerintah dipolitisasi dan diatas namakan oleh bupati. Tidak lupa juga korupsi bantuan sosial yang dilakukan oleh Eks Menteri Sosial, Juliari Batubara, dan yang terbaru adalah korupsi bantuan sosial oleh bupati Bandung Barat.
Kabar yang paling baru mengenai bantuan sosial pandemi ini adalah berakhirnya bantuan sosial tunai (BST) Covid-19 pada bulan April 2021. Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengatakan bahwa salah satu alasan tidak memperpanjang BST adalah karena keadaan ekonomi yang sudah mulai membaik.
Namun, belajar dari keadaan yang menimpa kita semua selama satu tahun kebelakang. Â Kehidupan ekonomi memang penuh dengan ketidakpastian, begitu pula dengan kehidupan sehari-hari. Dalam ilmu ekonomi, sebaik apapun kondisi kita saat ini, tetap akan menganggap masa depan sebagai ketidakpastian, uncertainty. Boleh saja mengatakan takdir sudah ada yang mengatur. Itu benar, tetapi sebagai makhluk Tuhan yang keren, sebenarnya kita perlu melatih intuisi juga (Haryo Setyo Wibowo, 2020), dikutip dari situs mojok.co.