[caption id="attachment_180929" align="aligncenter" width="300" caption="Zizi dan aska, qurrota a'yun ayah dan bunda, dok pribadi 34rs"][/caption] Sebuah hadis nabi mengatakan:
Bila anak Adam meninggal maka putuslah amalnya kecuali tiga hal, sadaqoh jariah, ilmu yg bermanfaat dan anak yg shaleh.
Hadis lain mengatakan bahwa : “anak itu adalah buah hati” (HR. Abu Ya’la)
Dalam masyarakat Minang dikatakan bahwa : anak kanduang sibiran tulang, ubek jariah palarai damam (anak kandung sibuah hati, obat dikala letih setelah bekerja, yg bisa menghilangkan demam/sakit).
Hal ini menjelaskan betapa pentingnya anak dalam kehidupan manusia dan anak adalah impian orang tua, untuk itu kita perlu memperlakukan anak sewajarnya, menurut yg semestinya agar kita bisa memperoleh anak yg sholeh yg akan menyambung kelangsungan amal ibadah kita bila kita kjeelak telah berpulang ke rahmatullah.
Kalau kita tidak memperlakukan anak sebagaimna mestinya, maka anak akan dapat berobah menjadi musuh atau menjadi fitnah dalam kehidupan kita baik di dunia maupun diakhirat kelak seperti di jelaskan dalam Al Qur’an bahwa anak mempunyai empat criteria atau type sebagai berikut:
- Anak dapat menjadi Lawan/Musuh bagi orang tuanya sebagaimana firman Allah dalam surat 64 ( At Taghabun) ayat 14. “Hai orang yg beriman! Dia antara isteri-isterimu dan anak-anakmu, ada yg menjadi musuh bagimu, maka waspadalah terhadap mereka, Tapi bila kamu maafkan, kamu tiada memarahi mereka, dan ampuni (kesalahan mereka). Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.
- Anak dapat menjadi Fitnah/Ujian (Al Qur’an surat 8/Al-Anfal ayat 28) yg berbunyi “Ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu Hanyalah Ujian (bagimu). Dan bahwa Allah, pada-Nyalah pahala yg besar”.
- Anak adalah Hiasan Hidup di dunia, seperti ditafsirkan dari surat 18 (Al Kahfi) ayat 46 yg artinya : “Harta kekayaan dan ank pinak itu adalah hiasan hidup di dunia, sedang karya bakti yg abadi itulah yg paling baik pahalanya dalam pandangan Allah, paling baik segi dasar harapannya.
- Anak sebagai Cahaya Mata/Anugerah Yg Menyenangkan (Qurrata a’yun). Ini adalah type anak yg selalu diminta oleh Hamba-hamba Tuhan Yg Pemurah seperti tertera dalam surat 25 (Al Furqan) ayat 74: “Dan mereka yg berdo’a: Ya Tuhan kami! Berilah kami anugerah yg menyenangkan (maksudnya anak yg saleh) dari isteri-isteri dan keturunan kami, dan jadikanlah kami ikutan bagi orang yg taqwa”.
Seperti dijelaskan pada poin 2 diatas kehadiran anak menjadi ujian bagi manusia, kalau kita salah menjaga anak-anak maka ia hanya akan menjadi hiasan hidup di dunia saja atau malah bisa berobah menjadi musuh atau lawan, didunia maupun diakhirat kelak. Tapi bila kita bisa melewati ujian tersebut dg mendidik anak dg cara yg benar dan betul maka ia akan menjadi cahaya mata atau anugerah yg menyenangkan di dunia dan akhirat kelak. Salah satu cara yg perlu diperhatikan dalam mendidik anak adalah “Menasehati” yg harus kita lakukan dg baik dan benar.
Dalam tulisan berikutnya saya akan coba mengupas adab-=adab dalam menasehati anak. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi penulis. Jika ada kesalahan dalam tulisan ini itu adalah karena kemampuan dan ilmu penulis yg terbatas, tapi jika ada yg bermanfaat semua berasal dari Yg Esa Allah Subhana wata’ala. Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI