Mohon tunggu...
Dani Yahya
Dani Yahya Mohon Tunggu... -

antara kopi, membaca, berkomentar, dan sedikit menulis, semacam kesenangan seorang anak yang suka mencorat-caret apa saja didinding rumah siapa saja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Carilah Jalanmu Sendiri, seperti Ikan Itu Melompat Dong!

16 Januari 2014   16:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:46 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ketika orang berpihak, ada yang tidak sadar bahwa tindakannya dinamakan sepihak andai kata itu pilihan sisi kiri dan kanan dia memilih salah satunya, maka keberpihakan bisa saja dinamakan dengan dukungan, kepercayaan, pembelaan , lalu apakah keberpihakan menjadi baik dan benar, aku rasa belon tentu lah, biar bisa benar atau tidaknya juga

Tetapi dalam jumlah banyak, dimana kamu berada didalamnya sebagai kelompok atau golongan yang menjadi bagian dari pori-pori mereka maka kamu berada diantara suara-suara dan bilangan yang ditentukan bersama semuanya, maka seolah-olah tiada apapun diluar sana karena memang kamu diapit oleh daging-daging, darah, dan kulit semuanya, mana bisa kamu memandang keluar sedang keberpihakan adalah suaramu juga. Lengkap sudah!

Keberpihakan akan menghasilkan kebenaran dan kebaikan didalam lingkarannya, tak masalah karena tidak ada gangguan dan terganggu juga mengganggu bagi dunia luar atas yang bersangkutan untuk tetap berjalan

tetapi bagaimana dalam komunitas itu jika kamu tidak berpihak bahkan berlawanan dan bertentangan?, jika kamu sendiri maka kamu akan dikalahkan, jika kamu tidak keluar dari kisarannya kamu akan selalu mendengar sebagai suara-suara apa saja bisa sebagai suara dari langit, dari dalam tanah, dari negeri yang jauh, dari alam akherat, dari hujatan hingga kutukan, dan itu bukanlah perkara yang luar biasa, tidak aneh, apa yang aneh? La kamu ada disitu punya telinga dan perasaan, maka adalah rasa takut dan kebimbangan itu karena kamu lekat ditempeli pendengaran yang nyaring. Disitu-situ bae, nguprek !

Jika kamu ingin terbebas dengan segala keputusan dan kutukan yang ada pada dirimu sendiri dan tidak dicakar-cakar oleh golonganmu lagi,  masuk akalnya ya pergi jauh saja sana!, mendekatkan pada apa yang jadi harapan dan kemauan mu, lalu tutuplah telinga dari mereka sebelum menjauh dan melompat dan ketika sampai disatu tempat dimana kamu merasa aman dan tidak bersama mereka lagi maka ketidak berpihakanmu menjadi nyata dan akan menghasilkan sesuatu yang baru, duduk nyaman dah disitu!

Dan biasanya perubahan dan ketidak berpihakan itu terjadi karena memang menyalahi aturan golongan dan kelompoknya, menjadi  ingkar, melawan, berbeda, mencintai yang lain, menyukai atau I love u pada sesuatu diseberang,  jika kamu kekeuh tetap berada didalamnya dalam suasana itu  maka masuk akalah apa yang namanya : kutukan, hukuman, sesuai apa yang telah jadi kesepakatan mereka bisa saja kamu akan dijatuhkan oleh kaummu keneraka dan selalu dalam kesengsaraan , karena kamu tidak pergi bahkan sedih dan berdiam diri, masuk akalah menderita juga, tidak ada yang aneh!,  masih disitu-situ aja.

padahal dunia ini tidak selalu sempit bisa luas dan sangat luas tergantung hati dan keputusanmu memilih tempat,  menjadi diri sendiri adalah yang terbaik dan berbuat baiklah terhadap mereka yang berbeda dari tempatmu agar mereka tidak berang dan marah jadilah tukang angon kambing yang baik jika kamu seorang pengembala atas dirimu sendiri atau kesepakatan jodohmu …. …   ( cafein )


Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun