Mohon tunggu...
Syita Risalah
Syita Risalah Mohon Tunggu... Mahasiswi

Saya mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,dan kini saya sedang menjalankan perkuliahan pada semester 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Unsur - Unsur Dakwah

17 Maret 2025   23:05 Diperbarui: 17 Maret 2025   23:05 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengenal Unsur-Unsur Dakwah

Oleh : Syamsul Yakin 

(Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Syita Risalah (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Unsur-unsur dakwah ini mencakup berbagai aspek yang saling mendukung, mulai dari objek dakwah, subjek dakwah, hingga media dakwah yang digunakan. Pemahaman terhadap unsur-unsur ini akan membantu para dai atau pengemban dakwah dalam menyampaikan pesan-pesan Islam dengan lebih efektif dan tepat sasaran. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang unsur-unsur dakwah yang perlu diketahui oleh setiap pelaku dakwah, guna menciptakan dampak yang positif dalam masyarakat.

Dalam perbincangan panjang tentang dakwah, diketahui minimal ada enam unsur dakwah, keenam unsur ini tidak berdiri sendiri,tetapi saling terkait satu sama lain.

 Unsur pertama adalah dai. Dai dituntut pandai secara intelektual dan spritual. Tidak hanya pandai bicara tapi harus jadi role model dihadapan mad'u . Dai berbeda dengan orator dan motivator.Dai membawa misi suci mengajak manusia berbuat baik dan menjaga diri dari dosa. Dai dituntut untuk tampil prima. Untuk itu seorang dai harus dapat menentukan pendekatan, strategi,dan metode dakwah yang digunakan.

Unsur kedua adalah mad'u atau objek dakwah. Mad'u disebut juga mitra dakwah. Maksudnya mitra dakwah bagi dai. Secara sosial, Mad'u ada yang berasal dari kalangan kelas atas, menengah, dan bawah. Secara geografis, mad'u ada yang tinggal di perkotaan dengan beragam pendidikan, pekerjaan, dan latar belakang suku, bahasa, dan budaya. Mad'u perkotaan relatif heterogen. Berbeda dengan mad'u perdesaan yang cenderung homogen.

Unsur ketiga adalah materi dakwah atau sering disebut maddah. Materi dakwah secara umum terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak. Ketiganya digali dari al-Qur'an dan hadits Nabı, termasuk karya para ulama baik klasik, pertengahan, maupun kontemporer. Secara luas materi dakwah terkait ilmu kalam, fikih, filsafat, logika, dan tasawuf. Lebih luas lagi terkait pendidikan, ekonomi, seni, budaya, dan politik. Lebih luas lagi soal gender, toleransi, dan multikulturalisme. Tujuan materi dakwah untuk meningkatkan kesadaran dan keimanan umat islam tentang ajaran islam, dan bisa juga meningkatkan pengetahuan umat islam tentang ajaran islam.

Unsur keempat adalah media dakwah. Media terus berkembang mengikuti berkembangnya zaman. Dulu ada media dakwah tradisional, disusul media lama, hari ini ada media baru. Daya jangkau media dakwah dari masa ke masa kian luas. Hari ini dengan media sosial informasi dakwah bisa diakses oleh jutaan khalayak media dalam hitungan menit. Karena itu dakwah melalui media sosial sangat potensial memengaruhi mad'u.

Unsur kelima adalah metode dakwah. Metode dakwah merujuk pada cara atau strategi yang digunakan untuk menyampaikan pesan Islam kepada orang lain. Metode dakwah muncul untuk memilih jalan atau cara yang ditempuh agar tujuan dakwah sampai kepada mad'u yang beragam. Metode dakwah yang terkenal ada tiga, yakni bilhikmah, ceramah, dan diskusi. 

Unsur keenam adalah efek atau pengaruh dakwah. Secara mudah, efek dakwah adalah hasil yang telah dicapai dengan dakwah yang telah disampaikan dengan teknik, metode, strategi, dan pendekatan tertentu. Sebenarnya efek dakwah dapat diketahui dengan melakukan evaluasi dakwah. Sebab dengan evaluasi dakwah satu program dakwah dapat diukur apakah sesuai atau melenceng dari rencana dakwah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun