Pengenalan ilmu sosiologi di waktu SMA dalam ilmu sosial terlihat abstrak dengan teorinya dan hubungan masyarakat yang dinamis. Dan kimia yang mampu menampung aktivitas sains dalam lingkup materi.
Dua sisi yang terlihat saling bertolak karena latar belakang yang berbeda, sains dan sosial. Meskipun dalam kenyataannya tidak, karena ada persinggungan yang bisa terjadi dalam realitas yang ada.
Kontemplasi dua latar belakang ini terhadap kehidupan menumbuhkan kesadaran diri tentang kekaguman sekaligus keterbatasan.
Dan akhirnya keterbatasan itulah membuat kami mampu duduk mengobrol berbagi kacamata objektifitas dalam melihat dunia ini.
Keterbatasan apa yang kami kagumi ini ditampung semua dalam, Islam. Bagaimana sosial sains saling mengisi dalam setiap makna kehidupan namun kebebasan adalah hal yang jua ada dan Islam mampu menumbuhkan harmoni dalam langkah itu.
Mari bersama kami saling belajar dan bertumbuh mengharmoni dalam kebermaknaan.
Cari, gabung, dan ikuti Kovalibrium di saluran favorit kamu!